SuaraJawaTengah.id - Pertanyaan tentang apakah anak kecil bisa melihat jin atau setan kerap menjadi keresahan orang tua. Dalam ceramahnya, Ustadz Khalid Basalamah memberikan penjelasan berdasarkan dalil dan pengalaman ruqyah.
Dikutip dari YouTube Muslim id, berikut adalah 7 poin penting yang bisa membantu kita memahami fenomena ini dengan lebih jernih.
1. Manusia Tidak Bisa Melihat Jin Secara Umum
Allah ﷻ telah menyatakan dalam Al-Qur'an bahwa manusia tidak dapat melihat jin secara langsung. Ini berlaku untuk semua manusia tanpa pengecualian, termasuk bayi dan anak kecil. Tidak ada dalil syar’i yang menyatakan bahwa bayi memiliki kemampuan khusus untuk melihat makhluk gaib.
Baca Juga:2 atau 1 Unyeng-unyeng di Kepala? Ini Mitosnya Menurut Kepercayaan Jawa
2. Anak Menangis Tanpa Sebab Bukan Bukti Melihat Jin
Jika bayi atau balita menangis tanpa alasan yang jelas, itu bukan berarti ia melihat makhluk halus. Menurut Ustadz Khalid, tangisan tersebut bisa disebabkan oleh banyak hal: lapar, tidak nyaman, atau hanya refleks biasa. Menyimpulkan bahwa itu karena jin tanpa dalil atau diagnosa hanya membuka ruang was-was dari setan.
3. Pengaruh Jin Bisa Turun dari Orang Tua
Ada kasus di mana orang tua secara sadar atau tidak sadar pernah terlibat dalam praktik sihir, ilmu hitam, atau menggunakan bantuan dukun. Dalam beberapa cerita ruqyah, ada orang tua yang memandikan anak-anak mereka dengan "air syarat" yang digunakan untuk mendatangkan kekuatan gaib. Dalam kondisi seperti ini, anak bisa terkena pengaruh jin secara turun-temurun.
4. Bayi Bisa Ditakut-Takuti, Tapi Bukan Melihat
Baca Juga:6 Weton Naik Derajat dan Sugih Mendadak di Bulan Suro 2025
Meski bayi tidak bisa melihat jin, makhluk halus bisa menakut-nakuti mereka. Ini bisa terjadi jika lingkungan rumah mengandung benda-benda atau praktik yang membuka pintu syaitan, seperti musik keras, tontonan maksiat, atau benda bertuah. Maka penting bagi orang tua untuk menjaga lingkungan rumah dari hal-hal yang mengundang gangguan gaib.
5. Solusi Islami: Ruqyah dan Dzikir Rutin
Ustadz Khalid menyarankan agar anak-anak dibacakan ruqyah syar’iyyah secara rutin, terutama jika menunjukkan tanda-tanda ketakutan berlebihan tanpa sebab. Bacaan seperti ayat kursi, surat Al-Falaq, dan An-Naas bisa dibaca sebelum tidur. Ini bukan hanya perlindungan, tapi juga bentuk tawakkal kepada Allah ﷻ dalam menjaga anak-anak dari gangguan makhluk halus.
6. Waspada Terhadap Warisan Praktik Syirik dalam Keluarga
Dalam ceramahnya, Ustadz Khalid mencontohkan kasus seorang ibu tua yang mengaku pernah "mengurus anak-anaknya secara gaib". Wanita tersebut dikenal centil, jauh dari agama, bahkan berusaha untuk terus berzina agar kekuatan sihirnya meningkat. Kisah ini menunjukkan bahwa praktik gaib sering diwariskan dan menjadi akar gangguan yang dirasakan generasi berikutnya.
7. Tidak Semua Gangguan Harus Diruqyah Langsung