Strategi 'Keroyok Bareng-bareng' Ala Ahmad Luthfi
![Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi saat di acara Graduasi Sukses Brebes Beres di Gedung Serbaguna Islamic Center Kabupaten Brebes, Kamis 14 Agustus 2025. [Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/15/13827-graduasi-sukses-brebes.jpg)
Menanggapi pencapaian ini, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menegaskan bahwa keberhasilan mengentaskan 2.000 KPM adalah buah kerja kolektif.
Ia memperkenalkan strategi yang disebutnya "keroyok bareng-bareng", sebuah pendekatan kolaboratif yang melibatkan semua elemen.
Menurut Luthfi, kunci utama terletak pada kemauan masyarakat untuk maju, yang kemudian didukung secara sistematis oleh pemerintah dan pihak swasta.
Baca Juga:Modal Usaha Rp6 Juta dari Kemensos Cair Lagi? Cek Syarat dan Cara Lolos Program PENA 2025
Berdasarkan data BPS, persentase penduduk miskin di Jawa Tengah pada Maret 2025 tercatat sebesar 9,48 persen, menunjukkan penurunan dari 9,58 persen pada September 2024.
Gubernur menjelaskan bahwa intervensi yang dilakukan bersifat holistik. Penerima bansos tidak hanya diberi bantuan, tetapi juga dipastikan memiliki keterampilan dan pekerjaan melalui Dinas Tenaga Kerja.
Jika mereka tinggal di Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), dinas terkait akan turun tangan untuk melakukan perbaikan. Begitu pula jaminan pendidikan bagi anak-anak mereka.
"Output pembangunan wilayah itu adalah kesejahteraan masyarakat. Namun untuk melakukanya, harus kolaborasi. Kita keroyok bareng-bareng," tandas mantan Kapolda Jateng ini.
Kisah Inspiratif dari Titik Nol
Di antara ribuan wajah bahagia, ada Setia Puji, salah satu KPM yang kini telah lulus. Ia berbagi kisahnya yang sempat terpuruk tanpa penghasilan setelah kembali dari perantauan.
Baca Juga:Sertifikat Raib! Sengketa Tanah Wakaf Antar-Ahli Waris Sunan Kalijaga Berujung Laporan Polisi
Bantuan PKH yang ia terima sejak 2020 menjadi jaring pengaman sementara. Namun, rasa tak nyaman terus-menerus berstatus miskin mendorongnya untuk bangkit.
Dengan tekad kuat, ia memulai usaha jualan bakso keliling. Kini, usahanya berkembang pesat dan mampu menopang ekonomi keluarga secara mandiri.
"Bantuan yang diberikan kemarin sangat meringankan beban kami. Tapi motivasi saya bisa mandiri. Kini ekonomi kami lebih mampu," katanya penuh syukur dan bangga.