Polisi Bantah Isu Korban Tewas Demo Ricuh di Pati, Fakta di Lapangan: Puluhan Orang Terluka

Polisi resmi membantah isu korban tewas dalam demo ricuh di Pati yang menuntut pelengseran Bupati Sudewo. Fakta menunjukkan 34 orang terluka, termasuk 7 polisi.

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 13 Agustus 2025 | 19:31 WIB
Polisi Bantah Isu Korban Tewas Demo Ricuh di Pati, Fakta di Lapangan: Puluhan Orang Terluka
Tim kesehatan memberikan pertolongan pertama kepada personel kepolisian yang terluka usai mengamankan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025). [ANTARA FOTO/Aji Styawan/nym]

SuaraJawaTengah.id - Kabar mengenai adanya korban jiwa dalam aksi demonstrasi besar yang berujung ricuh di depan Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati, Rabu (13/8/2025), akhirnya terjawab.

Kepolisian Daerah Jawa Tengah dengan tegas membantah isu yang beredar luas tersebut dan memastikan tidak ada korban meninggal dunia.

Angle berita ini menyoroti kontras antara hoaks yang memanaskan suasana dengan fakta yang diungkap aparat, sekaligus mengulas dampak politik serius dari kericuhan, yakni proses pemakzulan Bupati Sudewo oleh DPRD.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, memberikan klarifikasi setelah melakukan penelusuran menyeluruh ke berbagai rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Pati.

Baca Juga:Kantor Kejaksaan Dijaga TNI, Kajati Jateng Wanti-wanti: Jangan Arogan dan Sulitkan Warga!

Penegasan ini sekaligus mementahkan desas-desus yang sempat menyebut dua warga sipil hingga seorang jurnalis meninggal dunia dalam insiden tersebut.

"Hasilnya tidak ada laporan korban meninggal dunia," kata Artanto saat dikonfirmasi pada Rabu sore (13/8/2025).

"Kami sudah mengonfirmasi dan menelusuri kabar yang menyebut ada masyarakat meninggal akibat aksi unjuk rasa ini. Hasil penelusuran hingga sore hari ini menyatakan nihil."

Meski membantah adanya korban tewas, Artanto membenarkan bahwa kericuhan tersebut menyebabkan puluhan orang mengalami luka-luka.

Data yang dihimpun kepolisian mencatat sebanyak 34 orang harus dilarikan ke RSUD RAA Soewondo Pati untuk mendapatkan perawatan medis.

Baca Juga:Modal Usaha Rp6 Juta dari Kemensos Cair Lagi? Cek Syarat dan Cara Lolos Program PENA 2025

"Ada 34 orang yang dirawat di RS Soewondo Pati," tambahnya.

Dari jumlah tersebut, rinciannya terdiri dari 27 orang dari pihak massa aksi dan tujuh orang anggota kepolisian yang bertugas mengamankan jalannya demonstrasi.

Menurut Artanto, sebagian besar korban dari kalangan demonstran mengalami sesak napas akibat menghirup gas air mata yang ditembakkan aparat untuk membubarkan massa yang mulai anarkis.

"Para peserta aksi yang sebagian besar mengalami sesak nafas karena menghirup gas air mata itu sudah diizinkan pulang," jelasnya.

Sementara itu, korban dari pihak kepolisian dilaporkan mengalami luka-luka akibat lemparan benda keras. "Ada sekitar tujuh polisi, kemungkinan juga bisa bertambah," katanya.

Aksi yang awalnya menuntut pembatalan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen ini meluas menjadi desakan pelengseran Bupati Pati, Sudewo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak