Batang Jadi Jantung Baterai EV! Pemasok LFP Nomor 1 Dunia Tanam Investasi Rp1,5 Triliun

Pemasok LFP nomor satu dunia bangun pabrik baterai EV di KEK Industropolis Batang dengan investasi Rp1,5 triliun. Proyek ini akan menyerap 1.000 tenaga kerja

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 11 September 2025 | 16:45 WIB
Batang Jadi Jantung Baterai EV! Pemasok LFP Nomor 1 Dunia Tanam Investasi Rp1,5 Triliun
Penandatanganan Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) antara KEK Industropolis Batang dan PT LBM Energi Baru Indonesia Batang pada Kamis (11/9/2025). [Istimewa]
Baca 10 detik
  • Pemasok LFP No.1 dunia investasi Rp1,5 T di Batang.
  • Proyek ini diproyeksikan serap 1.000 tenaga kerja.
  • Batang jadi pusat riset dan inovasi baterai EV.

SuaraJawaTengah.id - Peta industri kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) Indonesia bakal berubah drastis. Kabupaten Batang, Jawa Tengah, kini dipastikan menjadi jantung baru bagi pengembangan teknologi baterai setelah pemasok Lithium Iron Phosphate (LFP) nomor satu dunia resmi menanamkan investasi raksasa senilai Rp1,5 triliun.

Langkah strategis ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) antara KEK Industropolis Batang dan PT LBM Energi Baru Indonesia Batang, sebuah afiliasi korporasi global pemasok utama LFP.

Penandatanganan ini dilakukan langsung oleh Direktur Utama KEK Industropolis Batang, Ngurah Wirawan, dan CEO PT LBM Energi Baru Indonesia Batang, Washington Feng, pada Kamis (11/9/2025).

Investasi tahap pertama yang fantastis ini akan menempati lahan seluas 31,72 hektare.

Baca Juga:Gus Alam Meninggal Dunia: Anggota DPR RI Wafat Usai Kecelakaan Maut di Tol Pemalang-Batang

Proyek yang diproyeksikan mulai beroperasi pada Juni 2026 ini tidak hanya membawa modal segar, tetapi juga membuka peluang besar bagi ribuan pencari kerja, dengan estimasi penyerapan hingga 1.000 tenaga kerja lokal.

Kehadiran pabrik ini bukan sekadar fasilitas produksi biasa. LBM akan menjadikan Batang sebagai basis produksi yang sepenuhnya berorientasi ekspor, dengan target kapasitas produksi mencapai 150.000 ton LFP dan 150.000 ton FP per tahun.

Ini secara otomatis menempatkan Indonesia, khususnya Batang, sebagai pemain kunci dalam rantai pasok global untuk komponen baterai EV.

Lebih dari itu, KEK Industropolis Batang juga akan menjadi rumah bagi pusat riset dan pengembangan (R&D) LFP terbesar di Indonesia.

Fasilitas ini akan menjadi episentrum lahirnya inovasi baterai hijau yang tidak hanya untuk mobil listrik, tetapi juga menopang ekosistem kapal listrik, motor listrik, hingga sistem penyimpanan energi masa depan.

Baca Juga:Tragedi Kecelakaan di Tol Pemalang-Batang: Satu Tewas, Pengemudi Melawan Arah

Direktur Utama KEK Industropolis Batang, Ngurah Wirawan, menyambut gembira realisasi investasi ini.

“Kehadiran LBM di KEK Industropolis Batang adalah bukti nyata bahwa kawasan ini dipercaya oleh pemain global kelas dunia. Kami bangga Batang kini menjadi bagian penting dari rantai pasok energi baru dunia, sekaligus membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional,” katanya dalam keterangan tertulis. 

Dukungan infrastruktur dan ekosistem yang solid menjadi alasan utama investor global ini memilih Batang. CEO PT LBM Energi Baru Indonesia Batang, Washington Feng, menegaskan hal tersebut.

“Kami memilih KEK Industropolis Batang karena kawasan ini memiliki posisi strategis, infrastruktur berkelas, serta dukungan ekosistem investasi yang kuat. Dari Batang, kami akan menghadirkan pusat produksi sekaligus inovasi energi baru yang mampu menjawab kebutuhan pasar global.”

Pemerintah daerah pun berkomitmen penuh untuk memastikan dampak positif investasi ini dirasakan langsung oleh masyarakat. PJ Sekda Kabupaten Batang, Sri Purwaningsih, menyatakan kesiapannya.

“Investasi ini bukan hanya membawa teknologi dan modal global ke Batang, tetapi juga membuka peluang besar bagi masyarakat lokal untuk tumbuh bersama. Pemerintah daerah berkomitmen mendukung penuh melalui peningkatan kualitas SDM, penguatan infrastruktur, serta kolaborasi lintas sektor agar manfaat investasi dapat dirasakan secara merata oleh masyarakat Batang.”

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak