Gaji Numpang Lewat? 10 Trik Minimalis Ini Selamatkan Keuangan Kelas Menengah!

Biaya hidup meroket membuat gaji kelas menengah terasa cepat habis. Terapkan 10 kebiasaan hidup minimalis ini sebagai strategi finansial cerdas untuk berhemat

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 13 September 2025 | 15:29 WIB
Gaji Numpang Lewat? 10 Trik Minimalis Ini Selamatkan Keuangan Kelas Menengah!
Ilustrasi keuangan (pexels.com)
Baca 10 detik
  • Gaya hidup minimalis jadi strategi cerdas kelas menengah hadapi lonjakan biaya hidup saat ini.
  • Fokus pada kualitas barang, bukan kuantitas, terbukti ampuh menghemat pengeluaran jangka panjang.
  • Kebiasaan sederhana seperti memasak di rumah dan menahan belanja impulsif berdampak besar pada finansial.

SuaraJawaTengah.id - Gaji bulanan terasa hanya numpang lewat di rekening? Anda tidak sendiri. Bagi kelompok kelas menengah di kota-kota besar Indonesia, fenomena ini semakin nyata seiring meroketnya biaya hidup, mulai dari kebutuhan pokok, transportasi, hingga pendidikan anak.

Tekanan finansial ini membuat banyak orang mencari cara untuk mengamankan keuangan tanpa harus mengorbankan kualitas hidup.

Salah satu strategi paling efektif yang kini menjadi sorotan adalah menerapkan gaya hidup minimalis.

Minimalisme bukan berarti hidup serba kekurangan atau pelit. Sebaliknya, ini adalah seni untuk fokus pada apa yang benar-benar penting dan memberikan nilai dalam hidup.

Baca Juga:Cara Daftar Jadi Merchat BRI yang Akan Bikin Usaha Makin Moncer

Dengan menerapkan beberapa kebiasaan sederhana, kelas menengah tidak hanya bisa berhemat, tetapi juga hidup lebih terorganisir dan tenang.

Dilansir dari New Trader U, berikut adalah 10 kebiasaan minimalis yang bisa menjadi senjata rahasia Anda dalam menghadapi gempuran biaya hidup tinggi.

1. Terapkan Aturan Emas: "Satu Masuk, Satu Keluar"

Prinsip ini sangat sederhana namun kuat. "Setiap kali membawa barang baru ke rumah, maka keluarkan satu barang lama."

Misalnya, saat membeli kemeja baru, donasikan atau jual kemeja lama yang sudah jarang dipakai. Aturan ini secara efektif mencegah penumpukan barang dan memaksa Anda berpikir dua kali sebelum melakukan pembelian impulsif.

Baca Juga:Mudahkan Pengelolaan Transaksi Keuangan Daerah, BRI Terkoneksi dengan SIPD

2. Pilih Kualitas di Atas Kuantitas

Membeli barang murah yang cepat rusak adalah jebakan finansial. "Membeli barang dengan kualitas baik memang lebih mahal di awal, tetapi lebih awet dan hemat dalam jangka panjang."

Bayangkan membeli satu tas kulit berkualitas yang bisa bertahan puluhan tahun dibandingkan membeli tas murah setiap tahunnya. Investasi pada kualitas adalah bentuk penghematan cerdas.

3. Ubah Barang Bekas Jadi Uang Tambahan

Rumah Anda mungkin menyimpan harta karun tersembunyi. "Alih-alih menumpuk barang tak terpakai, lebih baik dijual melalui platform online atau pasar lokal."

Sortir pakaian, gawai lama, atau perabotan yang tidak lagi digunakan. Selain membuat rumah lebih lega, hasil penjualannya bisa menjadi dana darurat atau tambahan tabungan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak