Terungkap! 5 Alasan Mengejutkan di Balik Popularitas PKI di Pemilu 1955

PKI di Pemilu 1955 populer karena isu kemiskinan, janji tanah, anti-kolonialisme, kampanye sosial menarik, dan memanfaatkan ketidakpuasan sosial-ekonomi rakyat.

Budi Arista Romadhoni
Senin, 22 September 2025 | 05:41 WIB
Terungkap! 5 Alasan Mengejutkan di Balik Popularitas PKI di Pemilu 1955
Ilustrasi Partai Komunis Indonesia (PKI) sempat menguasai jawa tengah. [Suara.com/Rochmat]
Baca 10 detik
  • PKI angkat isu kemiskinan, janji tanah bagi petani, dan dukung buruh miskin di kota serta desa.
  • Sentimen anti-kolonialisme dan anti-Amerika jadi kekuatan PKI menarik simpati rakyat 1950-an.
  • PKI tawarkan janji sosial: upah layak, perlindungan nelayan, hingga hak pegawai negeri.

Melalui kampanye di media, seperti Harian Rakyat, PKI mengemukakan berbagai janji yang menyentuh berbagai kalangan masyarakat, mulai dari petani, buruh, nelayan, hingga pegawai negeri.

Janji-janji seperti peningkatan upah buruh, perlindungan bagi nelayan, serta peningkatan hak-hak pegawai negeri, menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang merasa hidup dalam kesulitan ekonomi.

5. Kemampuan Memanfaatkan Ketidakpuasan Sosial dan Ekonomi

Pada masa itu, banyak orang yang merasa kecewa dengan kondisi sosial dan ekonomi negara yang tidak menunjukkan perbaikan signifikan. Ketidakpuasan ini diperburuk dengan ketidaksetaraan ekonomi antara kelompok elit dan rakyat jelata.

Baca Juga:Rahasia Gelap Angkatan Kelima dan Jalan Merah Menuju G30S PKI

PKI berhasil memanfaatkan ketidakpuasan sosial ini dengan menawarkan solusi melalui ideologi Marxisme-Leninisme yang mereka yakini mampu mengubah struktur sosial dan ekonomi Indonesia.

Banyak orang, terutama yang berada di golongan miskin, merasa bahwa PKI adalah partai yang peduli terhadap nasib mereka dan dapat membawa perubahan yang nyata.

Pada Pemilu 1955, PKI berhasil menarik perhatian banyak orang karena kemampuannya untuk menjawab masalah-masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi rakyat Indonesia, terutama kaum buruh dan tani.

Meskipun partai ini kemudian dihancurkan pada pasca insiden G30SPKI tahun 1965, janji-janji yang mereka tawarkan, terutama dalam hal pembagian tanah dan perbaikan kondisi ekonomi rakyat, tetap menjadi bagian penting dari sejarah politik Indonesia.

Isu kemiskinan, anti-asing, dan janji-janji sosial menjadi kunci utama mengapa banyak orang memilih PKI pada masa itu.

Baca Juga:5 Fakta Lagu Genjer-Genjer, Tembang Rakyat yang Terperangkap Pusaran Sejarah G30S/PKI

Kontributor : Dinar Oktarini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak