Brutal! 102 Downhiller Serbu Semarang di 76 IDH Urban 2025, Adu Nyali di Lintasan Ekstrem!

102 downhiller ramaikan 76 IDH Urban 2025 Seri 2 di Semarang. Persaingan ketat terasa di kelas Men Elite, Andy Prayoga tercepat di seeding run. Final run digelar 5/10.

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 04 Oktober 2025 | 21:22 WIB
Brutal! 102 Downhiller Serbu Semarang di 76 IDH Urban 2025, Adu Nyali di Lintasan Ekstrem!
Downhiller saat mencoba lintasan di kawasan Tegalsari, Semarang, untuk bertempur di ajang 76 Indonesian Downhill (IDH) Urban 2025 Seri 2, Sabtu (4/10/2025). [Istimewa]
Baca 10 detik
  • Sebanyak 102 downhiller dari berbagai daerah bertarung sengit di 76 IDH Urban 2025 Semarang.
  • Peningkatan jumlah peserta membuat persaingan di kelas Men Elite memanas dengan selisih waktu tipis.
  • Pihak penyelenggara mengapresiasi antusiasme atlet yang membuat kompetisi semakin berkualitas.

SuaraJawaTengah.id - Sebanyak 102 downhiller dari berbagai penjuru Tanah Air menyerbu kawasan Tegalsari, Semarang, untuk bertempur di ajang 76 Indonesian Downhill (IDH) Urban 2025 Seri 2, Sabtu (4/10/2025).

Jumlah peserta yang meningkat signifikan ini secara langsung menaikkan tensi persaingan ke level tertinggi, mengubah setiap lintasan menjadi arena adu nyali yang brutal.

Atmosfer kompetisi yang mendidih paling terasa di kelas paling bergengsi, Men Elite. Padatnya jumlah peserta di kelas ini memaksa setiap rider tampil tanpa celah jika ingin merebut posisi teratas.

Andy Prayoga dari Polair DH Team berhasil menjadi yang tercepat pada sesi seeding run dengan catatan waktu 1 menit 29,079 detik.

Baca Juga:Sinergi BRI Semarang Ahmad Yani dan RSIGM Sultan Agung Teken MOU Luxury Mobile Dental Care

Namun, kemenangan itu diraih dengan susah payah. Ratusan pasang mata menjadi saksi betapa ketatnya pertarungan saat M. Abdul Hakim (76 Rider DH Squad) menguntit di posisi kedua dengan selisih hanya 0,271 detik.

Bahkan, posisi tiga besar yang diisi Agung Prio Apriliano (D-One Factory) hanya terpisahkan oleh margin waktu kurang dari satu detik.

Andy Prayoga mengakui, bertambahnya jumlah kompetitor di kelasnya membuat pertarungan di Semarang menjadi jauh lebih sulit dan tak bisa diprediksi.

“Persaingan di Semarang lebih ketat lantaran kelas Men Elite lebih banyak dari sebelumnya 7 sekarang 10 dan semuanya rata dari segi tenaga maupun skill. Jadi memang saya harus berusaha bermain clear, pintar ambil section, dan stop and go yang tepat,” ujar Andy Prayoga, yang juga dihantui kegagalan teknis pada seri sebelumnya.

Event Director 76 IDH Urban, Aditya Nugraha, menyambut baik antusiasme para atlet yang membanjiri seri kedua ini.

Baca Juga:Wuling Gebrak GIIAS Semarang 2025, Bawa MPV Baru Cortez Darion dan New BinguoEV

Menurutnya, peningkatan jumlah peserta ini menjadi bukti bahwa kompetisi downhill urban semakin diminati dan secara langsung meningkatkan kualitas balapan.

“76 IDH Urban kali ini kami sengaja mengadakan di kota Semarang untuk menarik minat lebih banyak downhiller berpartisipasi. Kami juga secara langsung menghadirkan hiburan di tengah masyarakat. Melihat raihan waktu pada seeding run hari ini, kami yakin pada final run esok (5/10) akan lebih seru dan menarik untuk disaksikan,” ungkap Aditya.

Pertarungan sengit tak hanya terjadi di kelas utama. Di kategori Men Junior, Dimas Aradhana (76 Rider Downhill Squad) harus berjuang keras untuk menjadi yang tercepat dengan waktu 1 menit 30,498 detik, unggul tipis dari rival-rivalnya.

Ia bertekad membalas kegagalannya di seri pertama untuk merebut takhta juara.

“Saya cukup puas dengan hasil hari ini karena bisa menjadi yang tercepat di sesi seeding run. Menghadapi final run besok, saya merasa masih bisa menambah kecepatan khususnya di section pedalling dan kembali menjadi yang tercepat untuk meraih gelar juara,” kata Dimas penuh optimisme.

Dengan total 12 kelas yang dilombakan, dari Men Elite hingga Men Master, trek urban Semarang yang menantang telah menjadi saksi bisu pertarungan 102 pembalap sepeda gunung terbaik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak