- Sukamah didiagnosis menderita skizofrenia hebefrenik berat, menyoroti beban sosial dan kesulitan akses layanan spesialis bagi penderita gangguan jiwa di daerah.
- Program Dokter Spesialis Keliling (Speling) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bertujuan mengatasi kendala jarak ke fasilitas kesehatan spesialis di desa pelosok.
- Program Speling telah menjangkau ratusan desa, berhasil mendeteksi dini berbagai penyakit, termasuk menekan angka kematian ibu dan penemuan kasus TBC.
Jauh dari Rumah Sakit

Di puskesmas terdekat tidak tersedia layanan dokter spesialis kedokteran jiwa. Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof Dr Soerojo Magelang, berjarak 13 kilometer dari Grabag.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muntilan lebih jauh lagi sekitar 23 kilometer. Layanan dokter jiwa terdekat hanya di RS Syubbanul Wathon, Tegalrejo yang berjarak 11 kilometer dari rumah Sukamah.
Bagi para pasien penyakit khusus yang tinggal di pelosok, kendala jarak menjadi masalah utama untuk mendapatkan layanan dokter spesialis. Di puskesmas biasanya hanya bertugas dokter umum dan dokter gigi.
Baca Juga:Puncak Musim Hujan Diperkirakan Sampai Desember, Ahmad Luthfi Minta Bupati dan Walikota Siaga Penuh
Belum adanya dokter spesialis di puskesmas juga menyebabkan deteksi penyakit khusus sering diketahui terlambat. Pasien baru tertangani dokter spesialis setelah telanjur sakit parah.
“Program Gubernur Jawa Tengah, bapak Ahmad Luthfi mendatangkan dokter spesialis keliling ke desa-desa. Agar masyarakat yang selama ini belum pernah diperiksa dokter spesialis, bisa bertemu. Harapannya bisa mendeteksi dini mereka yang sakit,” kata Kepala Puskesmas Grabag 1, drg Rury Suryani.
Intensif Menjaring Pasien
Dokter Spesialis Keliling (Speling) merupakan salah satu Program Luthfi-Yasin Ngopeni Nglakoni Jateng. Sebagai bentuk komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan layanan kesehatan yang memadai bagi seluruh masyarakat.
Bentuk layanannya berupa pemeriksaan dokter spesialis, ditambah skrining kesehatan yang semuanya gratis. Pasien yang terdiagnosa perlu mendapat perawatan intensif, dapat dirujuk langsung ke rumah sakit.
Baca Juga:Sekarang Tinggal Chat Whatsapp, Bright Gas Langsung Datang Ke Rumah
Pada periode pertama 1 tahun pelaksanaan program, Maret 2025 hingga 2026, Program Speling menyasar 1.278 desa pelosok di Jawa Tengah. Hingga Oktober 2025 sebanyak 582 desa sudah tersambangi dokter spesialis.
Jumlah penerima manfaat mencapai 63.600 orang, belum termasuk peserta cek kesehatan gratis yang mencapai 9,2 juta jiwa.
Kehadiran dokter spesialis obstetri dan ginekologi pada Program Speling berhasil menekan jumlah angka kematian ibu (AKI), dari 320 kasus pada September 2024 menjadi 245 kasus pada September tahun ini.
Dukungan perangkat USG membantu dokter menemukan gejala kelainan pada masa hamil dan persalinan, serta mendeteksi dini adanya masalah kesehatan organ reproduksi wanita.
Program Speling juga mengintensifkan penemuan kasus TBC yang selama ini tersuruk dari permukaan. Padahal dari sekian banyak penyakit menular yang mematikan, WHO menempatkan tuberkulosis berada di peringkat pertama.
Salah satunya melalui Program Speling, Jawa Tengah menargetkan penemuan 107 ribu kasus TBC tahun ini. Hingga Oktober 2025, sebanyak 61 persen kasus sudah ditemukan melalui pemeriksaan aktif di lapangan.