Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 15 Maret 2019 | 11:59 WIB
Warga melihat proses penghitungan suara Pilkades Ponggok, Polanharjo, Klaten, Rabu (13/3/2019). [Solopos.com]

SuaraJawaTengah.id - Penyelenggaraan pemilihan kepala desa (pilkades) yang dilaksanakan Kabupaten Klaten, Jateng di 269 desa pada Rabu (13/3/2019) menyita perhatian masyarakat setempat.

Lantaran, 36 calon kepala desa (cakades) yang menjadi peserta ajang kontestasi politik lokal tersebut tak hadir di tempat pemungutan suara. Hasilnya, 36 cakades mendapatkan 0 suara.

Total cakades yang ikut kontestasi pilkades serentak sebanyak 747 orang. Dari jumlah tersebut, 218 cakades berstatus petahana. Sedangkan, jumlah cakades laki-laki sebanyak 657 dan 90 perempuan.

Dengan jumlah pemilih mencapai 652.684 orang di 269 desa.

Hasil penghitungan suara menyebutkan 38 persen petahana atau 83 orang tumbang. Sebanyak 36 cakades memperoleh 0 suara karena tak hadir saat pencoblosan.

Ketua Panitia Pilkades Kabupaten Klaten, Ronny Roekminto mengakui tidak mengetahui fenomena tersebut.

"Saya mencatat ada 38 persen cakades petahana yang rontok di sini. Kami tak tahu penyebabnya tapi hal ini menandakan kondisi masyarakat yang dinamis. Bagi cakades yang kalah harus berbesar hati,” katanya seperti dilansir Solopos.com - Jaringan Suara.com, Kamis (14/3/2019).

Meski demikian, ia mengemukakan pelaksanaan pilkades serentak berlangsung lancar dan kondusif.

"Secara umum, pelaksanaan pilkades di Klaten aman dan lancar. Tingkat partisipasi masyarakat sangat tinggi, rata-rata mencapai 80 persen, padahal saat pencoblosan tidak ada libur daerah.

Menindaklanjuti hasil pilkades serentak, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Klaten, Jaka Purwanto, menjelaskan sesuai rencana, pelantikan cakades terpilih berlangsung 16 Mei 2019.

"Terkait lokasi belum ditentukan. Masih menunggu pembahasan lebih lanjut," katanya.

Load More