SuaraJawaTengah.id - Klaim kemenangan Pasangan Capres - Cawapres Nomor Urut 01 Jokowi - Maruf Amin dalam quick count atau perhitungan cepat diyakini Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah Bambang Wuryanto bisa dijadikan parameter kemenangan hasil akhir nasional.
Bambang beralasan lembaga quick count yang telah melakukan hitung cepat saat ini merupakan lembaga survei yang kredibilitasnya telah diaudit serta sudah didaftarkan di KPU.
"Mereka bertanggungjawab dan sudah diaudit lembaganya. Jadi tingkat kebenaran akurasinya oke, kalau tingkat akurasi oke maka kesimpulannya satu, Jokowi menang secara nasional dan Jawa tengah menangnya spektakuler," katanya di Kantor DPD PDIP Jateng atau Panti Marhaen Semarang, Rabu (17/4/2019).
Dalam hitung cepat, angka Kemenangan Jokowi - Maruf Amin menorehkan angka 76 persen. Sedangkan, berdasar survei internal PDIP kemenangan Jokowi di Jawa Tengah diangka 73 sampai 75 persen.
"Kalau quick count secara nasional tembus angka 76 persen, kalau di Jawa tengah di survei internal kita antar 73-75 persen, mirip lah dengan itu yang nasional," ucapnya.
Kendati sebagai hasil hitung sementara, Bambang Pacul mengaku cukup puas. Bahkan, dia menyebut hasil itu berdampak pada partainya atas efek ekor jas (coattail effect) dari Jokowi di Jawa Tengah.
"Efek Pak Jokowi ini antara 4-6 persen, jadi perhitungannya kira-kira PDIP dapat berapa persen di Jawa tengah ? Maka itu dikisaran antara angka 34 ke 36 persen kemenangan di Jateng untuk nasional," beber Ketua TKD Jokowi-Ma'ruf Amin Jateng itu.
Namun demikian, pihaknya mengaku tidak akan jumawa, apalagi PDIP Jateng selalu dianggap sebagai saudara tua atau kakak tertua dari semua partai yang ada di Jateng.
"Kalau kawan-kawan partai di Jateng, mereka menganggap PDIP Jateng itu sebagai kakak tuanya. Lha wong peresmian TKN saja di sini di kantor partai kami (Panti Marhaen)," katanya.
Baca Juga: Prabowo Tinggalkan Rumahnya di Kertanegara Diiringi Tempik Sorak Pendukung
Dia juga mengaku hubungan dengan partai rival politiknya selalu hangat dan baik-baik saja. Terutama dengan Partai Gerindra dan Partai Demokrat.
"Kami disini semua kompak, bahkan dengan Gerindra dan Demokrat kita juga akrab. Sebagai satu anak bangsa. PDIP dianggap sebagai kakak, jadi sebagai saudara tua kan tentu harus melindungi yang muda-muda, adik-adiknya," katanya.
Kontributor : Adam Iyasa
Berita Terkait
-
Di Banten, Bawaslu Temukan Pelanggaran di Beberapa TPS
-
Roboh di Bilik Suara, Nenek Mutini Akhirnya Meninggal
-
Kurang Tidur Siapkan TPS Pemilu 2019, Ketua KPPS di Bogor Meninggal Dunia
-
TKD Jakarta Jokowi - Maruf Minta Pendukung Tak Euforia Kemenangan
-
Di Semarang, 21 Kader PDI Perjuangan Tuntaskan Nazar Cukur Gundul
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Kudus di Ujung Tanduk: Menteri LHK Ancam Sanksi Berat Imbas TPA Berbahaya di Atas Tebing
-
Peran BRILink Agen Hadirkan Akses Keuangan dan Pertumbuhan Usaha di Pelosok Desa
-
Gereja Blenduk Semarang Kembali Bersinar: Natal Perdana Pasca Revitalisasi
-
2 MPV Bekas Rasa Sultan, Rekomendasi Mobil Mewah di Bawah Rp100 Juta!
-
Jawa Tengah Diguyur Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Potensi Petir dan Angin Kencang Lokal