SuaraJawaTengah.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, musim peralihan dari hujan menuju ke kemarau di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah akan berlangsung dua bulan.
Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan musim pancaroba di Kabupaten Cilacap sudah berlangsung dalam pertengahan bulan April ini. Diperkirakan, musim transisi ini akan berlangsung sampai bulan Juni mendatang.
"Musim transisi dari hujan ke kemarau di Cilacap diperkirakan berlangsung dalam dua bulan ke depan. Musim sudah berlangsung sejak pertengahan bulan April ini, dan baru akan berakhir dalam bulan Juni mendatang," kata Teguh kepada Suara.com, Senin (22/4/2019).
Dalam musim pancaroba, lanjut dia, cukup rawan terjadi angin puting beliung. Pemicunya adalah terbentuknya awan cumulonimbus (Cb), yakni awan yang berbentuk seperti bunga kol dan berwarna abu-abu.
"Kejadian cuaca ekstrem seperti angin puting beliung ini rawan sekali terjadi pada musim pancaroba. Sehingga penting menjadi perhatian bagi semua pihak, untuk sama-sama waspada," kata dia.
Lebih lanjut, Teguh menyampaikan, berlangsungnya musim pancaroba ini tidak jauh berbeda dengan wilayah Kabupaten Banyumas. Pada kabupaten itu, musim pancaroba juga mulai berlangsung sejak pertengahan bulan April ini.
"Awal musim pancaroba di wilayah Kabupaten Cilacap dan Banyumas, secara umum relatif sama sejak pertengahan bulan April ini," kata dia.
Berkaitan dengan hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap menyatakan siaga penuh. Badan itu mengerahkan personel untuk memantau wilayah. Koordinasi dengan jajaran pemerintahan maupun para relawan bencana juga dilakukan.
Tidak hanya itu, melalui sosialisasi, pihaknya mengajak masyarakat untuk waspada.
Baca Juga: BMKG Peringatkan Dua Risiko Bencana di Musim Pancaroba
"Mari kenali ancamannya, lalu kurangi risikonya," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Cilacap, Arif Praptomo
Kontributor : Teguh Lumbiria
Berita Terkait
-
Kapal Cepat Berpenumpang 5 Orang Hilang Saat Menuju Pulau Seram
-
BMKG Peringatkan Dua Risiko Bencana di Musim Pancaroba
-
BMKG Angkat Bicara soal Panas Menyengat di Siang Hari Belakangan Ini
-
Prediksi Cuaca BMKG: Hujan Lokal Siang Hari di Jakarta, dan Tangerang
-
BMKG: Hujan Guyur Jabodetabek di Hari Pencoblosan Pemilu 2019
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota