Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Rabu, 24 April 2019 | 17:38 WIB
Perahu nelayan bersandar di salah satu kawasan Perairan Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (24/4/2019). [Suara.com/Teguh Lumbiria]

Kondisi itu, lanjut dia, disebabkan adanya tekanan rendah di Samudera Hindia bagian barat Lampung. Kemudian pola angin di wilayah utara Indonesia, umumnya dari timur laut- tenggara, dengaan kecepatan 3-25 knot.

Sedangkan di wilayah selatan Indonesia, umumnya dari timur laut- tenggara dengan kecepatan 3- 25 knot. Kecepatan angin tertinggi itu, terpantau di selatan Jawa sampai NTT.

"Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di wilayah tersebut," kata dia.

Selain di Perairan Cilacap, lanjut dia gelombang tinggi berpotensi terjadi di Perairan Selatan Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Lantaran itu, pihaknya mengimbau sikap waspada dan hati-hati bagi masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di sekitar perairan tersebut.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG : Siaga Potensi Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter

"Yang jelas harus hati-hati untuk nelayan kecil, karena kondisi gelombang laut berbahaya. Para wisatawan juga kami imbau jangan mandi di laut," katanya.

Kontributor : Teguh Lumbiria

Load More