Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 26 April 2019 | 15:30 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berikan santunan kepada keluarga Pahlawan Demokrasi di Gedung Gradhika Gubernuran Jawa Tengah, Jumat (26/4/2019). [Suara.com/Adam Iyasa]

Anti mengaku sudah mengikhlaskan kepergian suaminya itu. Ia juga berharap, pengorbanan suaminya tidak sia-sia.

"Terimakasih juga buat pak Gubernur, semoga perjuangan suami saya dan juga semua yang menjadi korban dalam demokrasi ini tidak sia-sia," ujarnya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengaku prihatin dan berbela sungkawa mewakili pribadi dan masyarakat Jawa Tengah kepada penyelenggara pemilu yang gugur dalam tugasnya.

Dia juga menyarankan kepada KPU untuk ke depannya bisa menyiapkan asuransi kesehatan dan jiwa bagi para petugas penyelenggara pemilu.

Baca Juga: Doa Salat Gaib di Masjid Agung Jawa Tengah untuk KPPS: Jaga Kerukunan

"Jadi kalau ada apa-apa terjadi ada yang bertanggungjawab, tapi Pemprov Jateng tidak tinggal diam, kami cari sumber dana halal. Maka kita cover semuanya dengan Baznas. Masing-masing kami beri Rp 10 juta," jelas Ganjar.

Pihaknya juga mengatakan masih akan terus menunggu data-data terbaru tentang petugas pemilu di Jateng yang meninggal.

"Kami akan tunggu data-data itu agar mereka bisa mendapat satu penghargaan, itu tindakan cepat dari kita. Data masih bertambah, kami pastikan semua dapat," tegasnya.

Kejadian ini lanjut Ganjar juga menjadi bahan evaluasi di Pemprov Jateng. Pihaknya mengaku sudah membicarakan kemungkinan skema penganggaran untuk kejadian darurat semacam ini.

"Ini anggaran untuk kondisi kedaruratan seperti ini. Kejadian ini tidak dipikirkan sebelumnya karena tidak berlangsung tiap tahun, tapi ini kejutan besar dan harus ditindaklanjuti dengan cepat. Kita akan terus siaga sambil menunggu laporan lagi, untung Baznas kita bagus, jadi bisa tercover semuanya," tukasnya.

Baca Juga: Petugas KPPS Berguguran, Sri Mulyani Singgung Pentingnya Asuransi

Load More