Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Jum'at, 17 Mei 2019 | 13:45 WIB
Kaligrafi karya Darlam, seniman asal Cilacap, Jawa Tengah. (Suara.com/Teguh Lumbiria)

SuaraJawaTengah.id - Bagi para penyuka seni kaligrafi, karya Darlam, warga Desa Gunungtelu, Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah ini bisa menjadi pilihan. Hasil kaligrafi karyanya adalah perpaduan antara seni lukis dan ukir.

Kaligrafi buatan pria 50 tahun ini menawarkan beragam model dan ukuran. Untuk standarnya yakni 1×1 meter. Namun ada juga yang lebih kecil, atau bahkan lebih besar.

Untuk model tulisan (khat) juga beragam. Banyak karyanya yang menggunakan khat tsulus, naskhi, dan ada juga yang kufi.

"Untuk proses pembuatannya sederhana, dan mudah kok," kata Darlam, saat ditemui di rumah produksinya, Kamis (16/5/2019).

Baca Juga: BKSDA Cilacap Masih Menyusuri Keberadaan Buaya Muara

Rumah produksi milik Darlam bukan bangunan megah. Ia memanfaatkan tepi rumah bagian belakang yang disekat bukit. Untuk temboknya memanfaatkan sejumlah papan kayu.

Darlam mengawali pembuatan dengan menyiapkan selembar papan kayu, sebagai medianya. Kemudian melukis kaligrafi pada sisi papan itu menggunakan pena. Untuk jenis khat-nya sesuai keinginan.

"Sebenarnya akan lebih aman menggunakan pensil. Jadi kalau ada yang salah bisa dihapus. Tapi untuk kemudahan, lebih praktis yang seperti ini (menggunakan pena)," kata dia.

Sekitar tiga jam, tahapan pelukisan rampung. Kemudian dilengkapi dengan hiasan pendukung pada bagian tepinya.

Pria kelahiran Cilacap ini lantas mengeluarkan alat menyerupai paku. Alat itu ia manfaatkan untuk mengukir lukisan. Setelah itu, baru diproses perapihan dan perwarnaan.

Baca Juga: Penampakan Buaya Muara di Perairan Cilacap, Nelayan Diimbau Waspada

"Tahapan ini yang membutuhkan waktu lebih lama. Ketika fokus dikerjakan, paling tidak butuh sehari semalam. Longgarnya dua hari," ungkap Darlam.

Load More