"Umumnya, kalau yang ukuran 1×1 meter, biasanya dibeli orang Rp 1,5 sampai Rp 2 juta. Tergantung modelnya," kata dia.
Semula Minim Pengetahuan Baca Tulis Arab
BUAH kreasi dan inovasi karya seni yang dibuat Darlam, dalam proses awalnya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada sejumlah kendala yang dihadapi, meskipun pada akhirnya bisa dia lewati.
Darlam mulai merintis karya lukisan ukir sejak tahun 2000an. Ia mengawali dengan membuat tokoh pewayangan, yang kala itu banyak digandrungi masyarakat. Untuk pembuatan itu, nyaris tidak ada kendala baginya.
Darlam merupakan sosok penyuka tontonan wayang, sebagaimana tren masyarakat setempat pada era 90an. Sudah begitu, dunia lukis dan ukir sudah akrab sejak kecil, sekalipun tidak sampai mengenyam pendidikan formal di bidang itu.
Kemudian dalam perkembangannya, Darlam mulai membuat lukisan ukir kaligrafi. Pembuatan itu sesuai dengan minat dari sejumlah pemesan.
Satu kendala yang menonjol dirasakan dalam pembuatan seni Islami itu. Kala itu, ia memiliki keterbatasan akan pengetahuan baca dan tulis Arab.
''Yang sempat bingung, itu ketika awal diminta membuat kaligrafi. Karena jujur, awalnya saya masih cukup minim dalam hal baca tulis Arab. Sampai-sampai, dalam tahapan menulis kaligrafi, saya sempat betul-betul melukis, bukan menulis Arab,” kenang dia.
Namun, kondisi itu tidak bertahan lama. Rutinitas anak sekolah, termasuk anak kandungnya, jadi inspirasi.
Baca Juga: BKSDA Cilacap Masih Menyusuri Keberadaan Buaya Muara
Mereka begitu bersemangat untuk berangkat sekolah sejak pagi, demi mengikuti kegiatan belajar, hingga siang atau terkadang sore hari. Kemudian malamnya, mereka kembali belajar, supaya ilmu yang diberikan guru betul-betul dipahami dengan baik.
“Itu mengapa, saya tergugah untuk belajar menulis Arab. Dan pada akhirnya, ketika ditekuni, akhirnya bisa,'' kata suami dari Fatmiyatun yang dikaruniai tiga anak, yakni Yulis Putri, Mutiara Anisa dan Putri Aryani.
Lebih dari itu, dari pesanan pembuatan kaligrafi, ia semakin giat untuk belajar tentang Alquan, hingga pendalaman keagamaan. ''Puji syukur alhhamdulillah, ada hikmah penting dari semua ini,'' ungkapnya.
Kontributor : Teguh Lumbiria
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
130 Tahun BRI, Konsisten Tumbuh Bersama Rakyat dan Perkuat Ekonomi Inklusif
-
10 Tempat Wisata di Brebes yang Cocok untuk Liburan Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Borobudur Mawayang: Sujiwo Tejo dan Sindhunata Hidupkan Kisah Ambigu Sang Rahvana
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Guyur Rp800 Juta, Wajah 4 Desa di Pemalang Kini Makin Ciamik