Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Sabtu, 15 Juni 2019 | 13:53 WIB
Sebagian warga di Cilacap Jawa Tengah memanfaat penampungan air hujan saat kekeringan melanda. (Suara.com/Teguh Lumbiria)

SuaraJawaTengah.id - Sejumlah cekungan mirip kolam ikan ada di samping rumah Mbah Mangun, warga Dusun Binangun Baru, Desa Binangun, Kecamatan Bantarsari, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Bukan tanpa alasan, sejumlah warga membuat cekungan berisi air itu, yang ternyata bukan dijadikan kolam.

Oleh sejumlah warga di Desa Binangun, cekungan itu dimanfaatkan sebagai sarana penampungan air hujan. Oleh Mbah Mangun, cekungan tanah berisi air itu difungsikan seperti halnya sumur.

Jika hendak mandi atau mencuci, Mbah Mangun menimbanya dengan ember kecil. Selanjutnya, air disaring, untuk kemudian dimasukkan ke dalam bak kecil di samping rumah. Baru setelah itu, air bisa dipakai untuk mandi atau mencuci.

“Kalau mau mandi, pakainya ya air ini (dari dalam cekungan tanah),” kata Mbah Mangun kepada Suara.com baru-baru ini.

Baca Juga: Puluhan Desa Rawan Kekeringan, BPBD Cilacap Siapkan Armada Air Bersih

Bagi Mbah Mangun, penggunaan air tersebut dirasa lebih tepat. Karena dari usaha membuat sumur, air yang keluar dari sumber ternyata payau. Sudah begitu, warna air juga menguning.

Kades Binangun, Mardiyono mengakui hal itu. Warga di Dusun Binangun Baru dan Gocea, kerap menampung air hujan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penampungan air dengan menyiapkan bak, atau alat penampung serupa.

“Di sana (Binangun Baru dan Gocea) konsumsinya air hujan. kalau kemarau susah,” kata Mardiyono.

Air hujan dalam cekungan tanah, juga menjadi alternatif mereka, supaya bisa disimpan untuk keperluan saat kemarau.
“Air (dari cekungan tanah) disaring pakai manual, pakai kain sama warga,” kata Mardiyono.

Sejauh ini, upaya yang dilakukan pihaknya dengan mengajukan bantuan air bersih ke BPBD. Usulan tersebut sudah ditindaklanjuti BPBD dengan menyalurkan dua tangki air.

Baca Juga: Gempa Cilacap 5,7 SR Terasa Sampai Bandung dan Yogyakarta

Selanjutnya, pihaknya juga mengusulkan kepada PDAM untuk memperluas jangkauan sampai ke wilayah tersebut.
Hanya saja usulan tersebut sampai saat ini belum direalisasikan.

Sementara itu, dampak kekeringan di Kabupaten Cilacap sudah dirasakan di sejumlah desa. Selain warga Binangun Baru dan Gocea, kekeringan juga dialami warga Desa Panikel di Kecamatan Kampunglaut, Desa Babakan di Kecamatan Kawunganten dan Desa Purwodadi di Kecamatan Patimuan.

“Sampai dengan saat ini, sudah terkirim sebanyak 8 tanki air untuk 4 desa dalam 4 kecamatan,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Heru Kurniawan, Kamis sore (14/6/2019).

Menurut dia, wilayah yang rawan kekeringan di Kabupaten Cilacap tersebar di 65 desa dalam 18 kecamatan. Mengantisipasi itu, BPBD Cilacap menyiapkan 110 tangki air bersih dari APBD Cilacap tahun ini. Setiap tangki berkapasitas 5.000 liter air.

“Selain pengiriman air bersih, personel kami dikerahkan untuk memantau, supaya bisa segera diketahui, bila terjadi kekeringan di wilayah lain,” kata Heru.

Kontributor : Teguh Lumbiria

Load More