SuaraJawaTengah.id - Tahapan penutupan lokalisasi Sunan Kuning atau Resosialisasi Argorejo Kota Semarang mulai dilakukan Pemkot Semarang.
Rencananya, para Pekerja Seks Komersil (PSK) akan dikumpulkan di balai RW setempat pada Selasa (17/6/2019) .
Pada pertemuan itu, Pemkot Semarang melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Sosial akan mensosialisasikan terkait pemulangan dan besaran uang pesangon jaminan hidup untuk pulang kampung.
Kepala Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto menyatakan ratusan WPS akan kembali didata, baik warga binaan tetap dan freelance atau tidak dibawah kendali mucikari.
"Karena Agustus ini harus ditutup, sebenarnya sejak 2018 harus dieksekusi tapi kami juga masih memikirkan kelangsungan hidup mereka paska ditutup nanti," kaya Fajar, Senin (17/6/2019).
Dari data PSK itu nantinya Pemkot Semarang berencana akan memberikan semacam uang jaminan hidup. Besarannya akan dirinci dan diberikan secara bertahap.
"Secara teknis pesangon jaminan hidup itu melalui Dinas Sosial. Ada rincian dan tahapan pemberiannya," ujarnya.
Sementara, Kepala Seksi Tuna Sosial dan Perdagangan Orang Dinas Sosial Kota Semarang Anggie Ardhita menyatakan, besarnya pesangon jaminan hidup tiap PSK diperkirakan sebesar Rp 5,5 juta.
"Ada rinciannya, itu total ada Rp 5,5 juta itu akan masuk kedalam rekening para PSK langsung," kata Anggi, Senin (17/6/2019).
Baca Juga: Sunan Kuning Ditutup, Pengelola Resos: WPS Jangan Dibuat Sengsara
Dinas Sosial juga memastikan bahwa yang akan mendapat pesangon jaminan hidup adalah PSK yang benar-benar warga binaan tetap Resosialisasi Argorejo.
"Jadi mereka yang freelance atau tidak terdaftar pada mucikari di situ tidak akan mendapat pesangon," tegasnya.
Data sementara yang dia peroleh ada sekitar 476 WPS, jumlah tersebut menurutnya bisa berubah setelah dilakukan verifikasi faktual kembali besok.
"Agar tepat sasaran, dikumpulkan, didata dan disosialisasikan. Itu kan pasti ada yang pada pulang duluan atau tidak mau menerima," katanya.
Sesuai peraturan Kementerian Sosial jika pemerintah akan menutup semua komplek lokalisasi pada 2019. Pemkot Semarang berencana serius akan menutup lokalisasi Sunan Kuning sebelum 17 Agustus 2019. Rencana itu sempat tertunda beberapa tahun.
Dari penutupan itu, agar warga binaan atau warga sekitar tidak kehilangan mata pencahariannya, Pemkot Semarang rencananya akan mengubah alih fungsi menjadi Kampung Tematik Kuliner.
Berita Terkait
-
Sunan Kuning Ditutup, Pengelola Resos: WPS Jangan Dibuat Sengsara
-
Jadi Sarang PSK, Lokalisasi Sunan Kuning Bakal Ditutup Sebelum Agustusan
-
Ditangkap! Gadis 20 Tahun yang Jual Cewek SPG Jadi PSK
-
Manfaatkan MiChat, Bisnis Lendir di Apartemen Greenview Akhirnya Terkuak
-
Ditangkap saat Ngamar, Mucikari asal Bandung Jual 2 Putrinya
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Ini Deretan Kesiapan Tol Semarang-Solo Sambut Lonjakan Pengguna Jalan Akhir Tahun
-
UMKM Malessa Tumbuh Pesat, Serap Tenaga Kerja dan Perluas Pasar
-
PKL Semarang Naik Kelas! Kini Punya Manajer Keuangan Canggih di Fitur Aplikasi Bank Raya
-
5 Mobil Bekas Rp50 Jutaan Terbaik 2025: Dari MPV Keluarga Sampai Sedan Nyaman
-
P! Coffee dan BRI Ajak Anak Muda Semarang Lari Bareng, Kenalkan Literasi Finansial