SuaraJawaTengah.id - Sejumlah pedagang sate rica-rica daging anjing atau daging guguk siap melawan kebijakan Bupati Karanganyar, Jawa Tengah, Juliyatmono yang akan menutup warung berbahan dasar daging anjing tersebut. Bahkan pedagang juga menolak kompensasi yang ditawarkan oleh bupati senilai Rp 5 juta.
Salah satu pedagang yang menolak adalah Suwanto (50). Pria yang sudah lama berjualan daging anjing tersebut menegaskan, dirinya tidak akan menutup warungnya meskipun orang nomor satu di Bumi Intanpari itu memintanya.
"Saya akan tetap berjualan, saya tidak akan tutup. Dan saya juga tidak akan menerima uang kompensasi yang diberikan bupati senilai Rp 5 juta itu," ujarnya saat ditemui Suara.com usai bertemu dengan Bupati Juliyatmono, Kamis (20/6/2019).
Bahkan, kata dia, seandainya bupati akan memberikan kompensasi lebih besar pun dirinya akan tetap menolak. Mengingat, usaha yang sudah dirintis sejak puluhan tahun silam itu merupakan mata pencaharian utama.
Baca Juga: Disebut dalam Sidang MK Kerahkan ASN, Bupati Karanganyar: Itu Mengada-ada
"Saya sudah berjualan lama sejak tahun 1998 sampai sekarang. Kalau diberi kompensasi Rp 10 juta pun saya akan tetap menolaknya. Saya akan mengadu ke legislatif (DPRD)," katanya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Sukardi. Pria 64 tahun itu mengatakan, selama ini usaha sate daging anjing miliknya sudah menampung banyak tenaga kerja. Sehingga, jika harus tutup dan diberikan kompensasi senilai Rp 5 juta, menurutnya sangat mustahil.
"Karyawan saya sehari dibayar Rp 100 ribu, satu warung itu minim ada lima orang. Dan saya punya beberapa cabang, lalu bagaimana nasib mereka nantinya kalau warung tutup," katanya.
Baik Suwanto maupun Sukardi, omzet dalam sehari bisa mencapai lebih dari Rp 4 juta. Sehingga, mereka pun dengan tegas menolak rencana bupati yang akan menutup seluruh warung sate rica-rica daging anjing di Karanganyar yang berjumlah 37 warung.
Kontributor : Ari Purnomo
Baca Juga: Takut Tularkan Penyakit, Bupati Karanganyar Ancam Tutup Warung Sate Anjing
Berita Terkait
-
Kesbangpol dan PD IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama untuk Meningkatkan Toleransi dan Harmoni
-
Peletakan Batu Pertama Rumah Pensiun Jokowi Digelar Tertutup, Luasnya Bertambah?
-
Jokowi Pilih Sendiri, Intip Lokasi Pembangunan Rumah Selepas Pensiun dari Presiden
-
Kini Punya 3 Hunian, Ganjar Pranowo Dulu Hidup Susah sampai Pernah Diusir dari Rumah Sendiri
-
Brigade Umar Bin Khattab Ungkap Kronologi Penembakan Di Karanganyar, Ternyata Korban Ada Dua
Tag
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
-
Ingat! Penurunan Harga Tiket Pesawat Domestik 10 Persen Hanya Berlaku Hingga 3 Januari
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
Terkini
-
Kemenangan Luthfi-Yasin di Pilgub Jateng: Analisis Faktor Dominan dan Dinamika Politik ke Depan
-
Semarang Diprakirakan Hujan Ringan, BMKG Imbau Warga Tetap Waspada
-
Ahmad Luthfi-Taj Yasin Unggul di Hitung Cepat, Sudaryono Puji Pasukan Samurai dan Jangkrik, Apa Itu?
-
Andika-Hendi Menang Telak di TPS Sendiri, Unggul Jauh dari Luthfi-Yasin!
-
Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang: Oknum Polisi Ditahan, Proses Hukum Dijamin Berjalan Transparan