Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Rabu, 26 Juni 2019 | 13:20 WIB
Petugas BMKG di Banjarnegara. [Antara]

SuaraJawaTengah.id - Suhu udara di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah yang sempat mencapai angka di bawah nol derajat celsius berangsur mulai berubah. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan suhu udara di Dieng pada Rabu dini hari mencapai 10 derajat celsius.

"Dini hari tadi 10 derajat celsius bahkan pada Senin (24/6) kemarin suhunya sempat di bawah nol derajat celsius dan kembali mengakibatkan fenomena embun es," kata petugas BMKG seperti dilansir Antara di Banjarnegara pada Rabu (26/6/2019).

Sedangkan pada Rabu siang, Kabupaten Banjarnegara diprakirakan akan cerah berawan hingga malam hari.

"Suhu udara pada rabu siang 19 - 25 derajat celcius," katanya.

Baca Juga: Ini Cara Petani Kentang Dieng Siasati Embun Upas yang Mematikan Tanaman

Dia mengatakan anomali cuaca ekstrem disebabkan banyak faktor dan biasa terjadi di daerah dataran tinggi.

"Berdasarkan hasil analisa BMKG aliran massa udara di wilayah Indonesia saat ini didominasi angin timuran yaitu massa udara dingin dan kering yang berasal dari Benua Australia," katanya.

Dikemukakannya, anomali cuaca ekstrem tersebut tidak berdampak pada kesehatan manusia.

"Dampak kesehatan pada manusia boleh dibilang tidak ada, hanya saja mungkin masyarakat khususnya yang tinggal di Dieng akan merasakan suhu udara yang lebih dingin dari biasanya," katanya.

Meski begitu, anomali cuaca ekstrem tersebut bisa berdampak pada tanaman.

Baca Juga: Petani Kentang Dieng Waspadai Embun Upas yang Sebabkan Tanaman Mati

"Dampak pada tanaman bisa mengakibatkan layu atau matinya bibit sayuran, khususnya yang belum cukup umur," katanya.

Sementara itu, tinggi gelombang di Laut Jawa sekitar 0,2 hingga 2 meter serta tinggi gelombang di perairan Selatan Jawa Tengah sekitar 1,5 hingga di atas 2 meter.

Sebelumnya, dia juga mengatakan bahwa Banjarnegara dan kabupaten lain di sekitarnya akan memasuki puncak musim kemarau pada bulan Agustus 2019. (Antara)

Load More