SuaraJawaTengah.id - Universitas Negeri Semarang (Unnes) menyebut kampusnya sejak dini telah memagari dari masuknya paham radikalisme atau eksrimisme tidak bebas masuk di kampusnya. Unnes juga menolak kampusnya berpotensi terpapar paham radikalisme seperti yang dirilis hasil penelitian LPPM Unusia Jakarta beberapa waktu lalu.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Humas Unnes Muhamad Burhanudin menyatakan, Unnes sampai saat ini belum menemukan kasus paham radikalisme maupun ekstrimisme pada kalangan civitas akademikanya.
"Belum ada temuan di kampus, penelitian itu juga sampling, bahkan bisa saja mengambang, hanya mengambil contoh kegiatan kelompok tersebut yang dilakukan di luar kampus," kata Burhanudin, saat dikonfirmasi Suara.com, Kamis (27/6/2019).
Kekinian, Unnes juga belum pernah sekalipun dihubungi pihak Unusia Jakarta baik terkait data penelitian maupun hasil penelitian yang didapat.
"Saya rasa hasil penelitian itu hanya buat riuh saja. Perlu kajian mendalam. Sampai saat ini kami belum dihubungi pihak Unusia baik saat penelitian maupun hasilnya," ujarnya.
Namun begitu, pihaknya tetap menjadikan catatan dan mewaspadai jika benar apa yang diungkap oleh LPPM UNUSIA Jakarta, menyebut ada penyusupan pergerakan radikalisme kelompok Islam eksklusif trans nasional pada delapan kampus PTN, salah satunya Unnes.
"Bagi Unnes bisa menjadi catatan tersendiri, tapi setiap perguruan tinggi di Indonesia harus melakukan langkah aktif untuk menanggulangi potensi ideologi yang dirancang untuk menggantikan Pancasila dan NKRI," terangnya.
Unnes juga aktif memonitoring tiap civitas akademika dalam kegiatannya untuk memastikan ideologi NKRI tetap dipegang teguh. Baik lewat kurikulum perkuliahan maupun kegiatan ekstra kampus.
"Kurikulum telah didesain menggunakan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dan Wawasan Konservasi. Dalam wawasan konservasi terdapat nilai kebangsaan yang harus dijaga ketat," tandasnya.
Baca Juga: UNY Diduga Terpapar Islam Radikal, Rektor: Saya Ragukan Penelitian Itu
Langkah lainnya, Unnes secara reguler mengadakan kegiatan bela negara bekerja sama dengan Resimen Induk Kodam (Rindam) IV/Diponegoro untuk internalisasi nilai kebangsaan.
Selain itu, Unnes telah membentuk Tim Sinergi Reputasi Digital UNNES yang bertugas memantau penggunaan sosial media warga Unnes.
"Sosmed menjadi media yang paling rawan disusupi ideologi radikalisme. Maka kami juga memulai bersih-bersih radikalisme lewat medsos," jelasnya.
Pihaknya juga berupaya menjaga kesucian kegiatan masjid kampus, yang mana disebut LPPM Unusia Jakarta sebagai ladang penyusupan gerakan kelompok Islam eksklusif trans nasional semacam Salafi, KAMMI, dan Gema Pembebasan (HTI).
"Masjid kampus dikelola oleh komponen dosen dan staff kampus sehingga bisa memonitor semua kegiatan masjid," terangnya.
Unnes masih menerapkan ketentuan yang ketat jika ada kelompok yang berpotensi dikhawatirkan bisa menumbuhkan radikalisme di kalangan mahasiswa akan mengadakan acara di dalam kampus.
Berita Terkait
-
UNY Diduga Terpapar Islam Radikal, Rektor: Saya Ragukan Penelitian Itu
-
Ustaz Felix Siauw: Wajah Saya Unyu-unyu, Masih Dikira Radikal
-
Ustaz Felix Siauw Jadi Ceramah di Masjid Fatahillah Balai Kota Jakarta
-
IAIN Surakarta Bantah LPPM UNUSIA Soal Hasil Riset Islam Trans Nasional
-
Peneliti: Paham Islam Transnasional Bisa Tumbuh dari Indekos Mahasiswa
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
Polda Jateng Siapkan Paradigma Baru Pola Pengaman Natal dan Tahun Baru
-
Transaksi Nataru Aman, BRI Perkuat Layanan Digital dan AgenBRILink
-
Fundamental Solid Dorong Kapitalisasi Pasar BRI Terus Tumbuh Dua Dekade
-
7 Hatchback Bekas di Bawah Rp100 Juta yang Masih Layak Jadi Mobil Harian
-
Polisi Ungkap Pembunuhan Advokat di Cilacap, Motif Pelaku Bikin Geleng-geleng