SuaraJawaTengah.id - Musim kemarau yang terjadi di Kabupaten Banyumas Jawa Tengah menyebabkan sebanyak 2.587 keluarga terpapar dampak kekeringan. Jumlah tersebut bertambah dari sebelumnya yang hanya 2.027 keluarga.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas Ariono Poerwanto mengemukakan hal tersebut pada Kamis (4/7/2019).
"Jumlah kepala keluarga yang terdampak kekeringan dan di wilayahnya mengalami krisis air bersih bertambah jadi 2.587 KK atau 9.098 jiwa," katanya seperti dilansir Antara.
Lebih lanjut, Ariono mengemukakan kekeringan yang melanda Banyumas saat ini terjadi di 10 desa yang tersebar di delapan kecamatan. Wilayah yang dilanda kekeringan tersebut meliputi, Desa Banjarparakan Kecamatan Rawalo, Desa Nusadadi Kecamatan Sumpiuh, Desa Karanganyar Kecamatan Patikraja, dan Desa Kediri di Kecamatan Karanglewas.
Kemudian Desa Srowot Kecamatan Kalibagor, Desa Pekuncen Kecamatan Jatilawang, Desa Tamansari Kecamatan Karanglewas, dan Desa Karangtalun Kidul Kecamatan Purwojati.
"Yang terbaru yang baru masuk datanya adalah Desa Tipar Kecamatan Rawalo, dan Desa Jatisaba Kecamatan Cilongok," kata Ariono.
Hingga saat ini, BPBD Kabupaten Banyumas sudah menyalurkan 30 tangki atau sekitar 150 ribu liter air ke wilayah-wilayah yang menghadapi kekeringan.
Ariono mengatakan BPBD menyiapkan sekitar 1.000 tanki air bersih untuk mengantisipasi kemungkinan meluasnya krisis air bersih akibat kekeringan.
Beranjak pada pengalamn tahun lalu, kekeringan yang melanda Banyumas terjadi di beberapa kecamatan, termasuk Sumpiuh, Banyumas, Somagede, Kalibagor, Cilongok, Purwojati, Kebasen, dan Karanglewas. (Antara)
Baca Juga: Antisipasi Kekurangan Stok Air Bersih, BPBD Cilacap Gandeng Dunia Usaha
Berita Terkait
-
Pulau Jawa dan Bali Terancam Kekeringan Ekstrem, Ini Daftar Daerahnya
-
Danau Wisata Situ Gede Tasikmalaya Menyusut Terdampak Kekeringan
-
Kemarau di Banten, Warga Gunakan Jasa Ojek untuk Dapatkan Air Bersih
-
Sebanyak 17 Desa di Cilacap dan 11 Desa di Purbalingga Terdampak Kekeringan
-
Hadapi Kekeringan, Gubernur Khofifah Instruksikan Distribusi Air Bersih
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
PKL Semarang Naik Kelas! Kini Punya Manajer Keuangan Canggih di Fitur Aplikasi Bank Raya
-
5 Mobil Bekas Rp50 Jutaan Terbaik 2025: Dari MPV Keluarga Sampai Sedan Nyaman
-
P! Coffee dan BRI Ajak Anak Muda Semarang Lari Bareng, Kenalkan Literasi Finansial
-
Didukung BRI, Flyover Sitinjau Lauik Hadirkan Akses Lebih Aman dan Efisien di Sumatra Barat
-
Balas Dendam Akademis Uya Kuya: Rumah Dijarah Akibat Hoax, Kini Lulus S2 Hukum IPK 3,72