SuaraJawaTengah.id - Keringnya musim kemarau telah berdampak pada banyaknya daerah yang mengalami kesulitan air bersih di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Sampai awal Juli 2019, sebanyak 17 desa di kabupaten yang berada di barat Jawa Tengah ini mengalami kekeringan.
Meski demikian, keringnya musim kemarau justru membawa berkah bagi ratusan produsen rumahan makanan khas sale pisang di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Lantaran, musim kemarau membantu melancarkan proses produksi makanan tersebut.
"Produksi sale pisang di sini, terutama dalam tahap pengeringan bahan baku, itu umum dengan cara dijemur. Jadi dengan cuaca cerah di musim kemarau ini, sudah tentu sangat membantu. Apalagi akhir-akhir ini, matahari siang cukup terik," kata seorang produsen rumahan sale pisang di Kecamatan Karangpucung, Tati (52), Kamis (4/7/2019).
Baca Juga: Sebanyak 17 Desa di Cilacap dan 11 Desa di Purbalingga Terdampak Kekeringan
Tati menceritakan, pada musim kemarau seperti saat ini, pengeringan bahan baku sale pisang hanya butuh waktu dua hari. Proses tersebut berbeda saat musim hujan, yang biasanya butuh waktu lima hari hingga satu pekan. Selain itu, penjemuran bahan baku sale pisang di musim hujan lebih sulit.
"Saat musim hujan, menjemur sale harus rajin ditungguin, biar kalau mau hujan langsung diangkat. Jadinya, penjemuran butuh waktu lebih lama," kata perempuan yang sudah puluhan tahun menekuni usaha sale pisang itu.
Kelancaran itu, lanjutnya, juga mampu meningkatkan jumlah produksi. Bahkan dalam kurun waktu terakhir, produksi sale pisang yang dihasilkan Tati mampu mencapai 50 kilogram sale pisang sepekan.
"Kalau pas hujan, itu susah. Paling-paling dapet separonya," kata dia.
Senada dengan Tati, Eva (29), produsen sale pisang lainnya mengaku senang dengan meningkatnya produksi industri makanan rumahannya. Menurut Eva, produksi sale pisang di musim kemarau boleh dibilang jadi musim panen. Lantaran kondisi musimnya cukup mendukung, sehingga bisa dengan mudah dalam melayani kebutuhan pelanggan.
Baca Juga: Kesulitan Air Minum, Warga di Cilacap Ini Bikin Sumur di Sungai Mengering
"Itu makanya, sekarang-sekarang ini lagi semangat-semangatnya," katanya.
Berita Terkait
-
Kapan Musim Hujan 2024 Dimulai? Cek Perkiraan Cuaca Lengkap Hingga Akhir Tahun Yuk
-
Fenomena Unik, Banyak Ikan Muncul Untuk Menghangatkan Diri di Pantai Selatan Cianjur
-
4 Cara Jaga Kesehatan di Tengah Teriknya Musim Kemarau
-
Diterpa Kemarau, Sungai Batanghari di Jambi Surut
-
Mengenal Musim Bediding: Fenomena Suhu Rendah di Puncak Kemarau, Bisa Capai 16 Derajat Celcius!
Terpopuler
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Deddy Corbuzier Ngakak Dengar Kronologi Farhat Abbas Didatangi Densu: Om Deddy Lagi Butuh Hiburan
Pilihan
-
Data Ekonomi China Dorong Rupiah Berotot di Perdagangan Senin Pagi
-
Harga Emas Antam Mulai Naik Lagi, Hari Ini Tembus Rp1.476.000/Gram
-
Marselino Ferdinan Dituduh Biang Kerok Eliano Reijnders Dicoret STY: Kalah Sama Camat...
-
Perbandingan Giovanni Van Bronckhorst vs Shin Tae-yong, Adu Pantas Jadi Pelatih Timnas Indonesia
-
Patut Dicontoh! Ini Respon Eliano Reijnders Usai Kembali Terdepak dari Timnas Indonesia
Terkini
-
BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah: Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Bisnis Ritel Hadapi Tantangan Ekonomi Global: Aprindo Prioritaskan Transformasi Digital dan Dukungan UMKM
-
Survei Indikator: Loyalitas Pemilih KIM Plus Tergerus, Andika-Hendi Raup Dukungan Signifikan
-
Hasil Survei Pilgub Jateng: Perang Sengit Luthfi-Yasin dan Andika-Hendi, 9% Pemilih Belum Tentukan Pilihan!
-
Superco Superfest: 36 Tim Bertarung, Cari Bibit Unggul Sepak Bola Nasional!