SuaraJawaTengah.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang Jawa Tengah mulai serius memburu pelaku pembuang limbah misterius bahan berbahaya dan beracun (B3) yang sengaja diletakan di bantaran Sungai Banjir Kanal Barat (BKB) Semarang, Jawa Tengah.
Sebab, keberadaan limbah tersebut mengancam pencemaran bagi sumber air baku milik PDAM Tirta Moedal Kota Semarang yang dikonsumsi sekitar 3 juta warga Semarang.
Melalui Satpol PP Kota Semarang, beberapa pabrikan industri yang dicurigai akan dipanggil untuk dilakukan konfirmasi terkait keberadaan limbah yang mencemari sumber air baku PDAM Kota Semarang itu.
"Ada dua pabrik minyak di kota Semarang yang akan kami panggil," kata Kabid Penegak Peraturan Perundang-undangan Daerah (PPUD) Satpol PP Kota Semarang, Marthen Dacost saat evakuasi limbah, Rabu (10/7/2019).
Baca Juga: Uji Laboratorium Limbah Misterius, PDAM Semarang: Mengandung Amoniak
Secara fisik, kata Marthen, limbah tersebut mirip sejenis minyak yang telah beku. Tidak berbau, namun terasa gatal jika tersentuh kulit. Beberapa di antaranya telah mencair dan meresap di tanah.
"Kami juga akan kordinasi dengan Pemerintah Provinsi, untuk memetakan industri di Jateng apa saja yang sesuai dengan jenis limbah tersebut," tuturnya.
Saat proses evakuasi, dilibatkan dua unit truk dan satu eskavator milik dinas lingkungan hidup. Limbah itu dibawa menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang Semarang.
"Dibuang di TPA Jatibarang terpisah dengan sampah umum lainnya. Karena dikhawatirkan ikut kemakan oleh sapi-sapi warga di sana," jelasnya.
Sementara limbah yang yang sudah mencair agar tak ikut terbawa arus ke aliran sungai, sebisa mungkin ikut dikeruk lalu diurug dengan tanah.
Baca Juga: Air PDAM Kota Semarang Terancam Tercemar Limbah Misterius di DAS BKB
"Banyak yang sudah mencair, tadinya ratusan dalam bentuk cetak drum, tapi ini tadi sekira 50-an yang masih padat dievakuasi," bebernya.
Terkait kandungan kimia B3 limbah, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan sampel yang dibawa ke laboratorium Succofindo. Hasil laboratorium ini akan menentukan langkah tindakan selanjutnya.
"Selain memanggil beberapa industri, kami menunggu hasil lab 15 hari kedepan. Dari hasil lab, apakah itu akan dilakukan penyidikan atau bagaimana nanti koordinasi dengan Pemkot Semarang," tukasnya.
Kontributor : Adam Iyasa
Berita Terkait
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Sudah Dibuka? Simak Syarat dan Kualifikasinya
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
Pilihan
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
-
Gelombang Kejutan di Industri EV: Raja Motor Listrik Tersandung Skandal Tak Terduga
Terkini
-
Pemutihan Pajak Kendaraan: Nafas Baru bagi Warga, Jadi Pendongkrak PAD Jawa Tengah
-
UMKM Asal Sidoarjo Ini Sukses Raup Omzet Ratusan Juta Berkat Pemberdayaan BRI
-
Pertamina Tindak Tegas Kasus BBM Tercampur Air: Dua Awak Mobil Tangki Dipecat, SPBU Trucuk Dibekukan
-
THR Lebaran 2025 Jadi Mimpi Buruk: Ratusan Pekerja Jateng Gigit Jari, Sritex Terseret!
-
10 April 2025, Saatnya Pemegang Saham Dapat Dividen Rp31,4 Triliun dari BBRI