Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 18 Juli 2019 | 22:53 WIB
Ilustrasi Jalur Pantai Selatan Jawa. [ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari].

“Sehingga jika asumsi terjadi gempa sekian, maka kira-kira hal hal apa saja yang harus dipersiapkan, termasuk evakuasi, termasuk tata kelola ruang kota, termasuk bangunan-bangunan, termasuk lokasi-lokasi untuk evakuasi yang tepat agar aman, dan persiapan lainnya,” kata dia.

Rendi menjelaskan, gempa bumi di wilayah Indonesia tergolong rawan. Hal yang penting dilakukan adalah selalu siap, siaga, dan waspada.

“Kenali ilmunya, pelajari mitigasinya, dan siapkan evakuasinya. Karena negara maju sekalipun seperti Jepang, hal yang diutamakan adalah mitigasinya dan edukasi tentang gempa bumi kepada masyarakat,” kata Rendi.

Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi pada BMKG Cilacap, Teguh Wardoyo mengatakan, potensi tsunami dan gempa memang ada, ketika mengacu pada wilayah dan hasil kajian.

Baca Juga: Ada Prediksi Gempa dan Tsunami, Begini Tanggapan Warga Cilacap

“Yang jelas ancaman gempa dan tsunami dari berbagai kajian memang ada, karena ada pertemuan 2 lempeng tektonik di selatan Jawa,” kata Teguh Wardoyo, kepada Suara.com, Kamis (18/7/2019).

Namun demikian, terkait potensi bencana tetap penting disikapi dengan waspada, namun tetap tenang.

“Tetap waspada, jangan panik, karena memang kita berada di daerah yang rawan gempa, yang kejadianya tidak bisa diprediksikan,” kata Teguh.

Penting bagi masyarakat untuk mengikuti petunjuk yang sudah disosialisasikan oleh Pemkab Cilacap.

“Bila ada informasi gempa yang berpotensi tsunami, cepat melakukan tidakan evakuasi,” kata Teguh.

Baca Juga: Di Sini Lokasi Pemicu Gempa 8,8 SR dan Tsunami di Pesisir Yogyakarta

Dalam proses evakuasi hingga mengamankan diri, bisa mencari tempat yang paling dipandang aman. Selama ini, daerah Tunggul Wulung, Cilacap yang merupakan dataran tinggi, banyak dipilih warga untuk mengamankan diri, bila gempa terjadi di wilayah tersebut.

Load More