SuaraJawaTengah.id - Mediasi antara perwakilan pengemudi GoCar dengan Gojek Indonesia di kantor Semarang berlangsung cukup alot. Satu dari tiga tuntutan yang diinginkan para driver akhirnya dikabulkan pihak Gojek Indonesia.
Satu tuntutan yang dikabulkan yakni soal penentuan tarif bagi pengemudi GoCar. Kedua belah pihak sepakat untuk membawa permasalahan itu ke Dinas Perhubungan Jawa Tengah pada Selasa (6/8/2019) mendatang.
"Satu tuntutan dikabulkan, soal penentuan tarif GoCar akan dibawa bersama ke dinas perhubungan, akan dibicarakan kembali besarannya," kata salah satu perwakilan mediasi pengemudi Tian pada Jumat (2/8/2019).
Dia menyebut, saat ini penentuan tarif GoCar cukup memberatkan pengemudi. Lantaran, tarif minimal selisihnya hanya Rp 1.000 dari tarif GoRide atau motor roda dua.
Baca Juga: Pengemudi GoCar Semarang Protes Skema Baru, Ini Jawaban Gojek Indonesia
"Selisih seribu rupiah dengan Go Ride, tarif minimal itu Rp 8 ribu mobil kapasitas empat orang. Itu kalau dibagi ramai-ramai empat orang, sama saja tarif minimal jadi Rp 2 ribu," katanya.
Sementara, dua tuntutan yang belum bisa dipenuhi pihak Gojek Indonesia yakni perubahan skema insentif untuk kembali ke skema lama dan permintaan menghapus sistem asuransi pengemudi yang dibebankan kepada driver setiap menarik penumpang.
"Untuk skema insentif mereka tidak menyanggupi dan tidak mungkin merubah. Atau butuh waktu untuk merubah," ucapnya.
Pada tuntutan ketiga, penghapusan asuransi, para pengemudi GoCar merasa dicurangi dengan memotong sejumlah rupiah pada setiap menarik penumpang. Jumlah besaran rupiah asuransi langsung dipotong secara sistem.
"Misal kita narik Rp 12 ribu, yang masuk dikantong kita Rp 10 ribu, yang dua ribu dipotong asuransi. Dari Rp 10 ribu pendapatan kita juga kepotong lagi 20 persen untuk bagi hasil Gojek," jelasnya.
Baca Juga: Protes Skema Baru, Ratusan Sopir GoCar Kepung Kantor Gojek Semarang
Sistem asuransi dinilai Tian, menjadi sia-sia saja lantaran para driver sudah memiliki asuransi pribadi baik jiwa maupun kendaraannya. Klaim asuransi juga dinilai kurang efektif hanya berlaku saat driver sedang menerima order saat terjadi kecelakaan. Atau jika akun di suspend (dibekukan) klaim asuransi juga tidak berlaku.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Jordi Onsu Terang-terangan Ngaku Temukan Ketenangan dalam Islam
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
Pilihan
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
-
Lucky Hakim Sebut Indramayu Daerah Termiskin & Bupatinya Terkaya di Jabar, Cek Faktanya
-
Emiten Makanan Cepat Saji KFC Gigit Jari, Kini "Jagonya" Rugi
-
Prabowo Hapus Utang UMKM, Bikin Rugi Bank?
-
Politisi Gerindra Usul TNI Jadi Petugas Haji, Segini Gajinya
Terkini
-
Target 2045: Semarang Bangun Kota Tangguh Bencana dan Berdaya Saing Global
-
Semen Gresik Tebar Kebaikan, Bantu Pedagang Sayur Keliling di Rembang Tingkatkan Penghasilan
-
Ramai-ramai ke Rumah Jokowi, Calon Kepala Daerah Diminta Fokus pada Isu Mendasar dan Prioritas Lokal
-
BMKG Semarang Ingatkan Potensi Banjir Rob di Pantura Jawa Tengah pada Puncak Musim Hujan
-
Adu Kekayaan para Calon di Pilgub Jateng 2024: Andika-Hendi vs Luthfi-Yasin