SuaraJawaTengah.id - Peningkatan status Gunung Slamet dari normal ke waspada, membuat pengelola jalur pendakian Gunung Slamet, Perum Perhutani di KPH Banyumas Timur melakukan evakuasi terhadap puluhan pendaki yang sudah naik ke gunung tersebut melalui tiga pos.
Manajer Bisnis Perum Perhutani KPH Banyumas Timur Sugito mengatakan jalur pendakian yang masuk dalam pengelolaan pihaknya bersama pihak terkait, meliputi Pos Bambangan, Gunung Malang Kabupaten Purbalingga dan Baturraden Kabupaten Banyumas.
Sebelum peningkatan status menjadi waspada, terdapat sejumlah pendaki yang terlanjut naik. Karena itu, pihaknya langsung bergegas mengevakuasi demi keselamatan dan keamanan para pendaki.
"Terhitung yang dari jalur Gunung Malang delapan orang dan dari Baturraden tiga orang. Mereka mulai naik tanggal 7 Agustus kemarin,” kata Sugito kepada Suara.com, Jumat (9/8/2019).
Baca Juga: Status Gunung Slamet Waspada, Tiga Jalur Pendakian Ditutup
Untuk pendakian jalur Bambangan, pihaknya mendata ada 69 orang. Mereka mulai mendaki hari Kamis (8/8/2019) kemarin, karena sebelumnya sempat dilakukan penutupan sementara.
“Sampai dengan pukul 14.00 WIB tadi, tersisa 49 pendaki. Sampai saat ini masih diproses evakuasi hingga dipastikan semuanya turun,’’ kata Sugito.
Sugito menegaskan, penutupan hingga tindakan mengevakuasi pendaki yang sudah terlanjur naik itu sebagai wujud komitmen pihaknya dalam menjaga keamanan dan keselamatan para pendaki.
“Regulasi pendakian dari kami utamanya menekankan pada faktor keselamatan pendaki dan lingkungan tentunya. Untuk itu, kami langsung menutup jalur pendakian setelah mendapatkan informasi adanya peningkatan status dari normal menjadi waspada, dan melakukan evakuasi bagi yang sebelumnya sudah terlanjut muncak,” kata Sugito.
Diberitakan sebelumnya, Gunung Slamet statusnya naik jadi waspada dari sebelumnya level I (normal), Jumat (09/08/2019).
Baca Juga: Status Gunung Slamet Naik Jadi Waspada, Masyarakat Diminta Jauhi Kawah
Hal tersebut disampaikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui keterangan tertulis.
Berita Terkait
-
Daftar Pendaki Hilang di Gunung Slamet: Kisah Tragedi 1985 dan 2001
-
Cerita Naomi Daviola Hilang di Gunung Slamet, Ditolong Burung hingga Ingat Antar Anak-anak ke Gereja
-
Sosok Naomi, Siswi SMK Semarang yang Viral Usai Hilang di Gunung Slamet
-
Detik-Detik Menegangkan! Pendaki Selamat Usai Terjun Bebas di Gunung Hood
-
Masuk KEN 2024, Festival Gunung Slamet Hadirkan Produk UMKM
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Jelang Pencoblosan, PAN Jateng Dorong Pilkada Berlangsung Damai, Ini Alasannya
-
Ngerinya Tanjakan Silayur: Titik Kritis Kecelakaan yang Kini Jadi Prioritas Pemerintah Kota Semarang
-
Semarang Waspada Hujan dan Banjir Rob Akhir Pekan Ini, Ini Penjelasan BMKG
-
Wapres Gibran Dukung UMKM dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Semarang
-
Dari Tambakmulyo untuk Jateng: Mimpi Sanitasi Layak Menuju SDGs