SuaraJawaTengah.id - Peningkatan status Gunung Slamet dari normal menjadi waspada direspon Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah dengan mengimbau masyarakat di wilayah tersebut untuk tetap tenang dan tidak termakan isu-isu yang menyesatkan.
Kepala Pelaksana BPBD Banyumas Ariono Poerwanto mengaku sudah mendapatkan informasi resmi berdasarkan surat kawat dari PVMBG Bandung Nomor 1286/45/BGL.V/2019. Dalam surat itu disebutkan, sejak Jumat (9/8/2019) mulai pukul 09.00 WIB, status Gunung Slamet telah dinaikan statusnya dari Normal atau Level 1 (Satu) menjadi Waspada atau Level 2 (dua).
Hal tersebut berdasarkan pada pengamatan aktivitas gunung dari Posmat Gambuhan baik secara visual maupun instrumental telah menunjukan adanya peningkatan aktivitas gunung sehingga status dinaikan.
Ariono mengatakan, dalam status Waspada, lokasi yang harus dijauhi yakni jarak dua kilometer dari kawah. Dengan demikian, lanjut dia, untuk saat ini lingkungan hunian masyarakat Banyumas yang berada di lereng gunung masih dalam kondisi aman.
Baca Juga: Status Gunung Slamet Jadi Waspada, Pendaki yang Terlanjur Naik Dievakuasi
“Karena itu, kami dihimbau kepada seluruh masyarakat di sekitar lereng Gunung Slamet untuk tetap tenang,” kata Ariono kepada Suara.com, Jumat (9/8/2019).
Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terpancing isu-isu yang menyesatkan. Jangan sampai kondisi seperti ini justru dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
“Yang jelas masyarakat di lereng untuk tetap tenang. Bila ada yang tidak paham, tanyakan langsung kepada pemerintah desa, Babinsa atau Bhabinkamtibmas. Bagi yang dengan jarak memungkinkan, bisa langsung ditanyakan kepada pihak kecamatan. Yang jelas, kami imbau masyarakat untuk tetap tenang,’’ pintanya.
Bagi para pemangku kepentingan, para relawan dan organisasi mitra peduli bencana, pihaknya mengajak untuk mengintensifkan koordinasi dengan seluruh anggotanya. Langkah koordinasi dengan para pemangku kepentingan di wilayah dan tetap siaga menginvetatisir kekuatan baik sarana maupun prasarana yang dimiliki jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
“Kemudian tidak kalah penting untuk menunggu intruksi dan informasi dari pemerintah selaku penanggung jawab penanggulangan bencana,” katanya.
Baca Juga: Status Gunung Slamet Waspada, Tiga Jalur Pendakian Ditutup
Kontributor : Teguh Lumbiria
Berita Terkait
-
Daftar Pendaki Hilang di Gunung Slamet: Kisah Tragedi 1985 dan 2001
-
Cerita Naomi Daviola Hilang di Gunung Slamet, Ditolong Burung hingga Ingat Antar Anak-anak ke Gereja
-
Sosok Naomi, Siswi SMK Semarang yang Viral Usai Hilang di Gunung Slamet
-
Masuk KEN 2024, Festival Gunung Slamet Hadirkan Produk UMKM
-
Jalur Pendakian Gunung Slamet Ditutup Sampai Kapan? Ribuan Pendaki Batal Muncak!
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
Terkini
-
Tragedi Kecelakaan di Tol Pemalang-Batang: Satu Tewas, Pengemudi Melawan Arah
-
Weton Ini Diprediksi Meningkat dari Segi Keuangan dan Rezeki, Menurut Primbon Jawa
-
Percepatan Program MBG di Jateng, Pemprov Bakal Optimalisasi Aset Jadi Dapur Khusus
-
Jawa Tengah Siap Jadi Lumbung Pakan Nasional: Pabrik Raksasa Asal Tiongkok Investasi Besar-besaran!
-
Ayo Sat-set! Klaim Link Saldo DANA Kaget, Bisa Tambah-tambah Beli Bahan Pokok Sehari-hari