SuaraJawaTengah.id - Peningkatan status Gunung Slamet yang dinyatakan Waspada sejak Jumat (9/8/2019) lalu, memunculkan sikap kewaspadaan bagi warga yang berada di lereng gunung berketinggian 3.426 di atas permukaan laut tersebut.
Meski begitu, hal tersebut tidak berbanding lurus dengan kondisi rambu-rambu jalur evakuasi di lereng selatan wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Dari pantauan Suara.com, ada sebagian rambu yang hilang dan rusak. Hal tersebut terlihat di wilayah Kecamatan Sumbang.
Salah satu rambu tersebut tampak sudah penyok, sehingga tulisan yang tertera tidak sepenuhnya bisa terbaca. Kemudian pada bagian bawah, tiang rambu sudah terlepas dari fondasi. Karena itu, papan rambu disandarkan pada tembok yang berada di sampingnya.
Sementara itu, untuk rambu lainnya tampak masih utuh. Tiang rambu masih tegak lurus sehingga tulisannya dapat terbaca dengan mudah. Masih di wilayah itu, sejumlah titik ruas jalan yang disiapkan menjadi jalur evakuasi juga rusak. Kerusakan jalan berupa aspal mengelupas dan berlubang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Ariono Poerwanto mengakui adanya kerusakan tersebut.
“Untuk jalur evakuasi sudah dicek. Secara umum masih layak digunakan walaupun di beberapa tempat memang rusak. Disayangkan juga, sebagian rambunya ada yang hilang,” kata Ariono Poerwanto, saat dikonfirmasi Suara.com, Senin (12/8/2019).
Ariono mengatakan, alat penunjuk arah yang dipasang pada jalur evakuasi itu jumlahnya ratusan.
“(Untuk rambu) yang hilang ada beberapa,” kata Ariono.
Dia menjelaskan, rambu tersebut disiapkan bila dibutuhkan untuk proses evakuasi erupsi Gunung Slamet dan bencana longsor.
Baca Juga: Status Waspada Gunung Slamet, Aktivitas di Puncak Terhalangi Kabut
"Karena daerah (Banyumas bagian) utara itu kan banyak yang rawan longsor juga,” kata dia.
Menindaklanjuti hal itu, pihaknya mengaku sudah memproses upaya pembenahan dan pengadaan rambu baru.
“Itu sudah kami sampaikan ke Dinas PU (Pekerjaan Umum) karena kaitan itu lebih utama (untuk diperhatikan). Kami juga sudah menganggarkan di anggaran (APBD) perubahan nanti,” kata Ariono.
Diberitakan sebelumnya, Gunung Slamet statusnya naik jadi waspada dari sebelumnya level I (normal), Jumat (09/08/2019). Hal tersebut disampaikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui keterangan tertulis.
"Berdasarkan data pemantauan instrumental, terjadi peningkatan yang cukup signifikan dan perlu diantisipasi jika terjadi erupsi, sehingga aktivitas Gunung Slamet dinaikkan dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) terhitung sejak 9 Agustus 2019 pukul 09.00," seperti dikutip dari keterangan tertulis.
Kontributor : Teguh Lumbiria
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota