SuaraJawaTengah.id - Meski ada peningkatan status aktivitas Gunung Slamet, namun hal tersebut tidak terpengaruh dengan tingkat kunjungan destinasi wisata yang berada di kaki gunung tertinggi di Jawa Tengah tersebut.
Salah satunya di Lokawisata Baturraden, Kabupaten Banyumas. Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas Saptono Supriyanto mengaku sejak ditetapkannya Gunung Slamet menjadi waspada, tingkat kunjungan wisatawan masih stabil.
"Berdasarkan pantauan kami, Alhamdulillah tingkat kunjungan wisatawan ke Lokawisata Baturraden masih stabil. Pada hari Minggu (11/8/2019) tercatat mencapai 2.003 pengunjung," katanya seperti dilansir Antara di Purwokerto, Senin (12/8/2019).
Menurutnya, jumlah kunjungan wisatawan di Lokawisata Baturraden pada hari Minggu atau hari libur biasa rata-rata berada pada kisaran 2.000 orang per hari, namun saat musim liburan bisa mencapai di atas 3.000 orang per hari.
Baca Juga: Update Situasi Terkini Gunung Slamet, Status Waspada Masih Ada Gempa
Ia mengatakan hal itu menunjukkan bahwa wisatawan tidak terpengaruh terhadap peningkatan aktivitas Gunung Slamet yang saat ini berstatus waspada, sehingga mereka tidak khawatir untuk mengunjungi Lokawisata Baturraden.
"Apalagi jarak Lokawisata Baturraden dengan puncak Gunung Slamet cukup jauh, sekitar 12 kilometer, sehingga aman untuk dikunjungi wisatawan," jelasnya.
Lebih lanjut, Saptono mengatakan pihaknya setelah menerima informasi peningkatan status Gunung Slamet dari aktif normal menjadi waspada pada hari Jumat (9/8) langsung merapatkan barisan untuk mengantisipasi berbagai hal yang dapat memengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke Lokawisata Baturraden.
"Begitu ada informasi tersebut, kami segera merapatkan barisan. Teman-teman di UPT (Unit Pelaksana Teknis) Lokawisata Baturraden, kita semangati agar tetap semangat dan menginformasikan kepada pengunjung maupun biro perjalanan bahwa Baturraden tetap aman," katanya.
Sementara itu, Pengamat di Pos Pengamatan Gunung Api Slamet di Desa Gambuhan Kabupaten Pemalang, Sukedi mengatakan berdasarkan hasil pengamatan sejak peningkatan status pada hari Jumat (9/8/2019) hingga hari Senin (12/8) relatif stabil dalam status waspada.
Baca Juga: Status Gunung Slamet Waspada, Pengelola Pendakian: Jalur Sudah Steril
"Kemudian parameter yang kami amati juga masih stabil. Berdasarkan pengamatan visual yang kami lakukan pada hari Senin (12/8), pukul 00.00-06.00 WIB, Gunung Slamet terlihat jelas karena cuaca cerah," katanya.
Berita Terkait
-
Daftar Pendaki Hilang di Gunung Slamet: Kisah Tragedi 1985 dan 2001
-
Cerita Naomi Daviola Hilang di Gunung Slamet, Ditolong Burung hingga Ingat Antar Anak-anak ke Gereja
-
Sosok Naomi, Siswi SMK Semarang yang Viral Usai Hilang di Gunung Slamet
-
Masuk KEN 2024, Festival Gunung Slamet Hadirkan Produk UMKM
-
Jalur Pendakian Gunung Slamet Ditutup Sampai Kapan? Ribuan Pendaki Batal Muncak!
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
Terkini
-
Jelang Pencoblosan, PAN Jateng Dorong Pilkada Berlangsung Damai, Ini Alasannya
-
Ngerinya Tanjakan Silayur: Titik Kritis Kecelakaan yang Kini Jadi Prioritas Pemerintah Kota Semarang
-
Semarang Waspada Hujan dan Banjir Rob Akhir Pekan Ini, Ini Penjelasan BMKG
-
Wapres Gibran Dukung UMKM dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Semarang
-
Dari Tambakmulyo untuk Jateng: Mimpi Sanitasi Layak Menuju SDGs