SuaraJawaTengah.id - Rona kebahagiaan terpancar dari wajah-wajah muslim pengikut Alif Rebo Wage (Aboge) di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah dan sekitarnya, Selasa (13/8/2019).
Dengan busana muslim, mereka mulai berdatangan ke Masjid Saka Tunggal Baitussalam untuk melaksanakan salat Idul Adha selepas subuh. Jamaah yang datang lebih cepat mendapatkan tempat di dalam masjid. Sedangkan sisanya kebagian di sisi luar karena sudah penuh.
Sekitar pukul 06.20 WIB, salat Idul Adha dimulai. Juru Kunci ke-12 Masjid Saka Tunggal, Sulam bertindak sebagai imam, sementara khatib adalah Marjuki.
Dalam pelaksanaan ibadah tersebut, hingga khutbahnya tampak tidak menggunakan pengeras suara.
Selesai salat, digelar tradisi salam-salaman dengan cara memutar. Jemaah laki-laki bersamaan dengan laki-laki, dan begitu juga jemaah perempuan.
Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan acara syukuran berupa makan bersama. Sejumlah jemaah yang ditunjuk mengambil beberapa tenong (tempat makanan) di kediaman juru kunci.
Tempat tradisional berbahan bambu tersebut berisi nasi lengkap dengan lauk pauk yang kemudian dimakan bersama oleh seluruh jemaah yang hadir.
Kegiatan makan bersama menjadi penutup ibadah dan ritual tradisi di masjid bersejarah tersebut.
Para jemaah kembali ke rumah masing-masing. Khusus sebagian jemaah putra kembali lagi ke lingkungan masjid untuk melaksanakan pemotongan hewan kurban. Mereka yang kemudian mengolah daging, usai hewan kurban tersebut dipotong oleh Sulam.
Baca Juga: Pagi Ini, Ratusan Jemaaah Aboge Salat Idul Adha di Masjid Saka Tunggal
“Untuk Idul Adha kali ini, hewan kurban yang dipotong di sini hanya satu berupa kambing,” kata Sulam, ditemui Suara.com usai memotong hewan kurban.
Disinggung mengenai pelaksanaan salat Idul Adha dan khutbah yang tidak menggunakan pengeras suara, Sulam menyebutkan bahwa itu hanya menyesuaikan dengan keperluan.
“Jemaah salat untuk Idul Adha kali ini tidak terlalu banyak, kisaran 100 orang, sehingga dirasa tidak membutuhkan pengeras suara. Bukan berarti karena pantangan atau apa,” kata Sulam.
Alat pengeras suara biasanya digunakan saat jemaah salat membludak, seperti saat Idul Fitri lalu. Saat itu jemaah salat mencapai 500 orang.
Sulam mengatakan, pengikut Aboge di Desa Cikakak berjumlah ribuan. Namun, tidak semuanya berada di rumah karena merantau.
“Kalau Idul Adha tidak mudik. Biasanya mudiknya waktu Idul Fitri,” kata Sulam.
Berita Terkait
-
Pagi Ini, Ratusan Jemaaah Aboge Salat Idul Adha di Masjid Saka Tunggal
-
Cepat dan Mudah, Begini Cara Hilangkan Bau Prengus Daging Kambing
-
Ribuan Orang Berebut Gunungan dalam Hajad Dalem Garebeg Besar
-
Ditendang Sapi Kurban, Rohim: Aneh, Harusnya Nendang ke Belakang
-
Melawan saat Mau Dikurbankan, Sapi dari Bali Ngamuk Robohkan Atap
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Didukung BRI, Flyover Sitinjau Lauik Hadirkan Akses Lebih Aman dan Efisien di Sumatra Barat
-
Balas Dendam Akademis Uya Kuya: Rumah Dijarah Akibat Hoax, Kini Lulus S2 Hukum IPK 3,72
-
15 Tempat Wisata di Kebumen dan Sekitarnya yang Cocok untuk Libur Sekolah dan Tahun Baru
-
Sambut Natal Penuh Suka Cita, BRI Renovasi Gereja Kristen Jawa Purwodadi
-
Ancaman Krisis Finansial Intai Gen Z, Melek Asuransi Jadi Kunci Resolusi Tahun Depan