Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana | Ria Rizki Nirmala Sari
Sabtu, 14 September 2019 | 12:42 WIB
Kondisi gudang tempat penyimpanan bahan peledak dan bom temuan dari masyarakat, setelah terjadinya ledakan di gudang tersebut, di kompleks Markas Brimob Polda Jateng, di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (14/9). [ANTARA FOTO/R. Rekotomo]

SuaraJawaTengah.id - Sebanyak 11 rumah dan 2 mobil rusak karena ledakan ledakan amunisi sisa perang di Mako Brimob Semarang, Sabtu (14/9/2019) pagi. Ledakan ini dipicu bom ranjau yang tersimpan di gudang itu.

Karopemas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan rumah-rumah yang rusak itu milik warga sekitar. Genting rumah hancur tapi rumah rusak tidak terlalu parah.

"Rusak tidak terlalu parah, hanya kaca-kaca mengalami kerusakan," kata Dedi dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (14/9/2019) siang.

Sebanyak 7 unit pemadam kebakaran sebelumnya memadamkan api pasca ledakan itu. Saat ini tim penjinak bom dan gegana melakukan sterilisasi.

Baca Juga: 1 Jam Mencekam Ledakan Gudang Amunisi Sisa Perang di Mako Brimob Semarang

Dedi menyebutkan gudang itu menyimpan 6 buah mortir besar berukuran 120 cm diameter 60 cm, 2 mortir sedang berukuran 75 cm diameter 80 cm, 8 mortir kecil berukuran 30 cm diameter 25 cm dan 1 bom ranjau ukuran panjang 55 cm diameter 80 cm.

Sementara ledakan dipicu bom ranjau itu.

"Ini memicu terjadinya ledakan di barang bukti penyimpanan Perang Dunia II," kata Dedi.

Load More