SuaraJawaTengah.id - Presiden Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes), Saiful Mujab, mengaku bus yang mengangkut mahasiswa dari Semarang, Jawa Tengah, ke Jakarta mendapatkan intimidasi.
Pernyataan tersebut disampaikan Saiful Mujab dalam rekaman video yang beredar di media sosial Twitter, Selasa (24/9/2019).
Dalam video tersebut, Saiful Mujab mengaku bus yang ditumpanginya sudah dicegat sejak di Semarang. Menurut dia, perjalanan mahasiswa dari Semarang sudah diintimidasi sejak awal.
"Kita sudah dicegat, dalam artian pergerakan kita digembosi karena perjalanan dari Semarang ke Jakarta sudah diintimidasi," ujar Saiful mengklarifikasi di depan kantor Kepolisian Resor Brebes, Jawa Tengah.
Baca Juga: Demo Mahasiswa Malang Tinggalkan Kata Makian di Papan Nama DPRD
Saiful mengatakan, sejak dari Semarang, pemilik dan sopir bus sudah diintimidasi untuk tidak mengantarkan rombongan mahasiswa ke Jakarta.
"Pemilik dan sopir bus diintimidasi agar tidak mengantarkan kita ke Jakarta. Perjalanan dari Semarang ke Jakarta pun agak bermasalah," terang Saiful Mujab.
Dia mengaku busnya ditahan pada sekitar pukul 3.45 dini hari WIB. Hingga pukul 7.25 WIB, bus dan mahasiswa masih tertahan di Polres Brebes.
"Pukul 3.45 WIB (bus) ditahan, sampai 7.25 WIB masih bertahan di depan Polres Brebes. Saya berharap polisi tidak lagi seperti ini," ujar Saiful Mujab.
Menurut Saiful, ada 5 bus yang berangkat dari Semarang ke Jakarta namun tertahan di Polres Brebes. Bus itu mengangkut sekitar 250 mahasiswa.
Baca Juga: Di Tengah Kepungan Demo Mahasiswa, DPR Akan Sahkan 6 Undang-Undang Hari Ini
"Saat ini di belakang saya ada 5 bus yang berangkat dari Semarang, ada sekitar 250 orang untuk menyuarakan aspirasinya di DPR," ujar Saiful.
Berita Terkait
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Lawan atau Kawan? Cara Menjinakkan Skripsi Tanpa Terlalu Banyak Berpikir
-
Jangan Kaget, Ini 5 Fakta Jurusan Kedokteran yang Jarang Diketahui
-
5 Daftar Student Exchange Buat Tahun 2025: Syarat, Benefit dan Deadline
-
Kuliah S2 di Australia dengan Biaya Lokal, Bagaimana Caranya?
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Pengamat: Peran Jokowi dan Prabowo Kunci Kemenangan Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jawa Tengah
-
Kemenangan Jaguar di Pilwalkot Semarang: Strategi PDIP Didukung Logistik yang Besar
-
Kemenangan Luthfi-Yasin di Pilgub Jateng: Analisis Faktor Dominan dan Dinamika Politik ke Depan
-
Semarang Diprakirakan Hujan Ringan, BMKG Imbau Warga Tetap Waspada
-
Ahmad Luthfi-Taj Yasin Unggul di Hitung Cepat, Sudaryono Puji Pasukan Samurai dan Jangkrik, Apa Itu?