Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Selasa, 24 September 2019 | 17:22 WIB
Salat Istisqa di Alun-alun Kota Purwokerto, Selasa (24/9/2019). [Suara.com/Teguh Lumbiria]

SuaraJawaTengah.id - Seratusan warga Banyumas Jawa Tengah, Selasa siang (24/9/2019) mengikuti Salat Istisqa bersama jajaran pemerintah daerah setempat di Alun-alun Purwokerto.

Bertindak sebagai imam dan khatib Ketua MUI Banyumas KH Khariri Sofa. Ikut dalam saf jamaah terdepan, Bupati Banyumas, Achmad Husein dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Banyumas.

Salat istisqa diawali lantunan istighfar sejak pagi. Tepat pukul 11.15 WIB, salat dimulai di tengah terik matahari. Terik matahari juga masih cukup terasa dalam pelaksanaan Khotbah Istisqa usai salat.

Ditemui Suara.com usai salat, Khariri Sofa mengatakan, Salat Istisqa merupakan salat minta air atau permohonan turun hujan. Mengingat, musim kemarau sudah berlangsung lama dan pada sejumlah wilayah Banyumas dilanda kekeringan.

Baca Juga: Didemo Mahasiswa, DPRD Banyumas Bakal Sampaikan Tuntutan Ini ke DPR

“Salat Istisqa sebagai upaya, sebagai cara melakukan pendekatan kepada Allah di tengah kondisi kemarau seperti ini, supaya lekas hujan,” kata mantan Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) yang sekarang sudah menjadi Institut Agama Islam Negeri Purwokerto tersebut.

Seorang jemaah, Parsito berharap hujan segera turun. Karena kondisi kekeringan di sejumlah wilayah sudah menyulitkan warga.

“Kalau sudah hujan, tentunya akan menunjang ketersedian air,” kata dia.

Kontributor : Teguh Lumbiria

Baca Juga: Ibu Muda di Banyumas Lahirkan Empat Bayi Kembar Perempuan

Load More