SuaraJawaTengah.id - Aksi persekusi yang dialami sejumlah Aktivis Front Mahasiswa Nasional (FMN) Purwokerto, Jawa Tengah oleh sekelompok massa ditengarai persoalan poster seruan aksi pada tanggal Minggu (29/9/2019).
Aksi tersebut sedianya akan berlangsung pada Senin (30/9/2019) di alun-alun Purwokerto.
Poster tersebut dikeluarkan Front Perjuangan Rakyat (FPR) dalam menyikapi bentuk represifitas terhadap masyarakat oleh aparat keamanan.
Pada Selasa (1/10/2019) sekira pukul 13.00 WIB, anggota FMN Cabang Purwokerto sedang berada di sekretariat untuk persiapan aksi. Saat itu, tujuh anggota FMN sedang menunggu anggota lainnya untuk hadir dalam aksi yang berlangsung di Tugu Pancasila Purwokerto.
Baca Juga: Pembaru Indonesia Kecam Persekusi dan Penangkapan 4 Aktivis FMN
Tak berselang lama, segerombolan massa menggeruduk sekretariat FMN Cabang Purwokerto. Mereka meminta anggota FMN keluar dan meneriakkan beberapa nama.
"Sekretariat FMN cabang Purwokerto digruduk oleh ormas berpakaian hitam-hitam sembari meneriaki dengan kata- kata 'Yang didalam keluar, mana yg namanya Ibra dan Ahmed, mana orang yang mau ngerusak Banyumas?'” tulis FPR dalam keterangan tertulis pada Selasa (1/10/2019).
Kemudian, massa masuk ke dalam sekretariat secara paksa seraya mengacak-ngacak barang yang berada di dalam. Sejumlah barang rusak, misalnya kursi, meja, dan tong sampah.
Setelah berhasil masuk ke dalam, massa menarik Andre yang merupakan anggota FMN, lalu dibawa keluar. Dari keterangan anggota lainnya yang bersembunyi di kamar, Andre terlihat dipukul oleh massa.
"Terlihat massa memukuli kawan Andre dan Sumadi yang berada di teras terkenal lemparan benda," jelasnya.
Baca Juga: Gara-gara Tulisan di Poster Aksi, Aktivis FMN Purwokerto Dipersekusi
Dari keterangan warga sekitar, Andre langsung dibawa masuk ke dalam mobil Toyota Avanza berwarna silver. Massa tersebut diduga memakai pakaian hitam.
Berita Terkait
-
Rektor Undip Bantah Aulia Risma Jadi Korban Bullying: Almarhumah Punya Masalah Kesehatan
-
Jerit Ketakutan Mahasiswi di Cisauk Saat Warga Larang Ibadah dan Lakukan Aksi Kekerasan
-
Marak Persekusi Hukum, Anies Janjikan Layanan Hotline Paris untuk Masyarakat
-
Rocky Gerung Sentil PDIP Usai Ditolak di Sleman, Buntut Dituduh Hina Jokowi 'Bajingan Tolol'?
-
Polisi Jangan Lemah! Komisi VIII DPR: Usut dan Tindak Pelaku Persekusi Dua Perempuan di Sumbar
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Jateng Menuju Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Luthfi Genjot Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025
-
One Way Lokal di Tol Salatiga-Kalikangkung Dihentikan: Puncak Arus Balik Lebaran 2025 Terlewati
-
Berkat BRI, Peluang Ekspor bagi Gelap Ruang Jiwa Terbuka Makin Lebar
-
Sejak Ikut dalam UMKM EXPO(RT), UMKM Unici Songket Silungkang Kini Tembus Pasar Internasional
-
Asal-Usul Penamaan Bulan Syawal, Ternyata Berkaitan dengan Unta