
SuaraJawaTengah.id - Tingkat kemiskinan di Pemerintah Provinsi Jawa Tengah masih 10,80 persen. Jumlah tersebut berada di atas angka rata-rata nasional.
Terkait itu, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen mengakui kemiskinan di daerah yang ia pimpin masih tinggi.
"Kami memang sosialisasikan untuk koordinasi penanggulangan kemiskinan di beberapa kabupaten, termasuk Kabupaten Banyumas yang kita anggap masih merah. Kita dorong ke kuning, bahkan kalau bisa langsung ke hijau," kata Yasin seusai memimpin Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan di Pendapa Sipanji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (11/10/2019).
Yasin menuturkan, data kemiskinan dari dulu sampai sekarang masih menjadi permasalahan di Pemprov Jating. Meski demikian, sejumlah cara akan terus dilakukan.
"Maka saya berharap imbauan yang kami keluarkan pada bulan Februari-Maret kemarin untuk menerbitkan atau menempelkan data kemiskinan di kantor desa masing-masing. Ini upaya kami untuk tidak ada lagi yang bertanya langsung kepada kami," kata dia.
Menurut dia, data yang salah akan mengakibatkan dana yang dikucurkan oleh pemerintah pusat menjadi tidak tepat sasaran. Berdasarkan data tahun 2018, di Jawa Tengah masih ada sekitar 40 persen yang tidak tepat sasaran.
Oleh karena itu, simpul dia, data yang semula salah perlu diubah sehingga bisa masuk ke basis data terpadu. Jika hal itu bisa diubah, dia optimistis apa yang disosialisasikan selama ini dapat menanggulangi kemiskinan secara signifikan.
Kendati demikian, dia mengakui jika masih banyak kabupaten yang belum mengalokasikan anggaran bagi para pendamping yang melakukan pemuktakhiran basis data terpadu di desa-desa. Padahal, data itu yang akan diusulkan ke Kementerian Sosial.
"Dari bawah, data itu diusulkan ke Kementerian Sosial. Nah, permasalahannya, mereka enggak ada anggarannya. banyak kabupaten yang belum menganggarkan dan menfasilitasi, sehingga teman-teman pendamping dari Kementerian Sosial tidak bisa bekerja dengan baik," katanya.
Baca Juga: Ini Tiga Teori Ridwan Kamil untuk Pengentasan Kemiskinan di Jabar
Akan tetapi, dengan adanya Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi No. 11/2019, dana desa boleh digunakan untuk kegiatan pendataan data kemiskinan di desa masing-masing. Oleh karena itu, tidak ada lagi alasan kegiatan verifikasi dan validasi data kemiskinan tidak dapat dilaksanakan karena tidak adanya anggaran.
Saat ditanya mengenai target penurunan angka kemiskinan di Jaateng, Yasin mengatakan Pemerintah Provinsi Jateng menargetkan 7 persen pada tahun 2023.
Sementara saat memberi sambutan dalam rapat koordinasi, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan pada periode pertama kepemimpinannya, yakni tahun 2013-2018, angka kemiskinan di Kabupaten Banyumas turun dari 18 persen menjadi 13,5.
"Ke depan kami menghendaki (angka kemiskinan di Kabupaten Banyumas) paling tidak sama dengan provinsi atau lebih rendah dari provinsi," katanya.
Ia mengharapkan adanya kerja sama semua pihak dalam menangani masalah kemiskinan di Kabupaten Banyumas sehingga target tersebut dapat tercapai. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan Fitur USB OTG, Multifungsi Tak Harus Mahal
-
Bukalapak Merana? Tutup Bisnis E-commerce dan Kini Defisit Rp9,7 Triliun
-
Investasi Kripto Makin Seksi: PPN Aset Kripto Resmi Dihapus Mulai 1 Agustus!
-
9 Negara Siaga Tsunami Pasca Gempa Terbesar Keenam Sepanjang Sejarah
-
Bantah Sengaja Pasang 'Ranjau' untuk Robi Darwis, Ini Dalih Pelatih Kim Sang-sik
Terkini
-
Waspada! 5 Posisi Pintu Rumah yang Konon Bikin Rezeki Seret
-
BRI Cepu Permudah Pembayaran PDAM PPSDM Migas Melalui BRImo
-
Geger Tarif Parkir Masjid Agung Demak Capai Rp65 Ribu, Warga Protes Keras!
-
Viral Air PDAM di Batang Sangat Keruh, Warga Resah: Warnanya Coklat Keruh Seperti Lumpur
-
Waspada! Angin Kencang Berpotensi Hantam Pesisir Selatan Jawa Tengah, BMKG Ungkap Penyebabnya