Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Rabu, 16 Oktober 2019 | 14:15 WIB
Polisi bersenjata laras panjang berjaga di daerah Gang Murai Daerah Cemani Grogol, Sukoharjo. [Suara.com/Ari Purnomo]

SuaraJawaTengah.id - Densus 88 Antiteror Mabes Polri kembali melakukan penggeledahan di dua rumah terduga teroris di Cemani, Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng) pada Rabu (16/10/2019. Dua rumah tersebut terletak di Gang Murai RT 02/RW 22 dan gang Manggis RT 04/RW 21.

Dari penggeledahan itu, Densus mengamankan sejumlah barang milik terduga teroris AS dan CH. Diantaranya adalah buku tentang terorisme dan paham radikal.

Ketua RT 2 RW 22 Trikasyanto (53) mengatakan, rumah yang digeledah tersebut merupakan milik almarhum Ngaliman. Kemudian, rumah tersebut ditempati anaknya bernama Danang.

"AS itu hanya numpang di sini dan belum lama. Dia tinggal di rumah itu setelah Lebaran kemarin. AS aslinya dari Kauman," kata Tri kepada Suara.com saat ditemui di rumahnya.

Baca Juga: Terduga Teroris di Cijagra Driver Ojol, Densus Lakukan Penggeledahan

Tri menambahkan, yang menumpang di rumah Danang tidak hanya AS, tetapi juga kakaknya. Tetapi, kakak AS tidak ikut ditangkap oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri.

"Penggeledahan dilakukan mulai Pukul 10.30 WIB. Ada sejumlah buku yang ikut diamankan dalam penggeledahan itu," tuturnya.

Selama ini, tambah Tri, AS merupakan seorang difabel. Kondisinya bungkuk dan berprofesi tidak tetap alias serabutan.

"Dia hidup sebatang kara, selama ini kerja serabutan. Dia biasanya berangkat pagi. Sosoknya juga tertutup, sangat jarang bersosialisasi dengan warga," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Cemani Hadi Adrianto mengatakan, saat dilakukan penggeledahan dirinya diminta untuk menyaksikannya. Dari penggeledahan itu, Densus mengamankan sejumlah buku dari dua rumah terduga teroris.

Baca Juga: Tinggal di Rumah Kosong, Pasutri Terduga Teroris Dibekuk Densus

"Dua terduga teroris ini berkaitan dengan kasus bom bunuh diri di Kartasura. Dan satu lagi dimana saya lupa. Tadi pas penggeledahan juga ditemukan sejumlah buku berisi paham radikal," katanya.

Load More