SuaraJawaTengah.id - Sebanyak 43 rumah yang berada di lereng Gunung Merbabu dan Merapi di Kabupaten Boyolali Jawa Tengah disapu angin kencang.
Angin kencang tersebut diketahui menyapu Kecamatan Selo dan Kecamatan Musuk sejak Senin (21/10/2019) dini hari. Menurut data yang dihimpun Solopos.com-jaringan Suara.com, hingga Senin siang, menyebabkan Desa Tlogolele yang berjarak sekitar 3,5 kilometer dari puncak Gunung Merapi terdampak parah.
Sebanyak 43 rumah dan satu warung rusak ringan di bagian atap. Kepala Dusun Stabelan Maryanto menyebut 22 rumah rusak akibat angin kencang. Selain di Stabelan, kerusakan rumah juga terjadi di Dusun Takeran dan beberapa dusun lain.
Sukarelawan Jalin Merapi, Mujianto, mengatakan dampak angin kencang di lereng Gunung Merapi dan Merbabu juga dirasakan warga Desa Jrakah, Lencoh, dan Samiran. Sedikitnya 20 bangunan rusak ringan. Pun angin kencang terjadi di Dukuh Mlambong, Desa Sruni, Kecamatan Musuk.
Baca Juga: Angin Kencang di Kota Batu Hancurkan Puluhan Rumah, Satu Warga Tewas
Dari pantauan Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menyebut sekitar Gunung Merapi diterpa angin dengan kecepatan angin tinggi mulai Sabtu (19/10/2019) hingga Senin (21/10/2019).
Angin kencang terjadi di wilayah Jogja, Magelang, dan Boyolali. Kecepatan maksimum tercatat hingga 85,5 kilometer per jam, namun sejauh ini menunjukkan tren menurun hingga 44 kilometer per jam.
“Penyebab utamanya karena pancaroba,” ujar Hanik.
Imbauan waspada angin kencang saat pancaroba juga disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Iklim Kelas I Semarang Iis Widya Harmoko, angin kencang secara umum disebabkan angin muson dari Australia.
Baca Juga: Hodijah Tewas Tertimpa Pohon Tumbang di UP, Diduga karena Angin Kencang
Tekanan yang tinggi mengakibatkan suplai energi massa udara yang besar menuju wilayah Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Imbasnya wilayah Jawa Tengah bagian tengah dan selatan diterpa angin kencang.
Berita Terkait
-
Gempa Magnitudo 6,8 Mengguncang Papua Nugini, BMKG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami di Indonesia
-
H+3 Lebaran: Mayoritas Kota Besar Diguyur Hujan Ringan Hingga Petir
-
Waspada! Cuaca Ekstrem Ancam Mudik Lebaran 2025, Ini Daftar Daerah Rawan
-
Terjadi Musim Pancaroba Selama Periode Lebaran, Pengelola Wisata Diminta Siapkan Mitigasi Bencana
-
Mudik Lebaran 2025, Siap-siap Gelombang Tinggi dan Angin Kencang Ancam Penyeberangan!
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
-
Gelombang Kejutan di Industri EV: Raja Motor Listrik Tersandung Skandal Tak Terduga
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi Lagi Rp34.000 Jadi Rp1.846.000/Gram
Terkini
-
Pertamina Tindak Tegas Kasus BBM Tercampur Air: Dua Awak Mobil Tangki Dipecat, SPBU Trucuk Dibekukan
-
THR Lebaran 2025 Jadi Mimpi Buruk: Ratusan Pekerja Jateng Gigit Jari, Sritex Terseret!
-
10 April 2025, Saatnya Pemegang Saham Dapat Dividen Rp31,4 Triliun dari BBRI
-
Mudik Lebaran 2025: Pertamax Jadi Andalan Pemudik, Konsumsi Naik 77 Persen
-
Jawa Tengah Ketiban Durian Runtuh! Gubernur Luthfi Gandeng DPR RI untuk Kucuran Dana Pusat