SuaraJawaTengah.id - Baru-baru ini di media sosial (medsos) dihebohkan postingan sebuah masjid yang dilelang. Masjid tersebut bernama Riyadhul Jannah yang terletak di Bangsri Cilik, Kriwen, Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng).
Dari penelusuran Suara.com, diketahui masjid tersebut sebelumnya menjadi agunan di sebuah bank. Kekinian, diketahui bank tersebut adalah BPR Central Internasional yang berlokasi di Solo.
Takmir Masjid Riyadhul Jannah Mulyono menyampaikan, papan pemberitahuan tersebut sebelumnya terpasang di bagian pagar depan masjid. Tetapi, tidak berselang lama papan tersebut langsung hilang.
"Awalnya mau dipasang di tembok masjid, kemudian saya larang. Kalau dipasang di tembok masjid akan saya copot, lalu dipasang di pagar. Tidak lama dicopot lagi," katanya saat ditemui Suara.com di masjid pada Kamis (31/10/2019).
Mulyono tidak mengetahui pelaku pencopotan papan tersebut. Tetapi kemungkinan besar papan tersebut dicopot oleh pihak bank sendiri.
"Mungkin setelah viral dari pihak bank ketakutan lalu dicopot. Karena setelah viral banyak yang berdatangan kesini untuk mengetahui ihwal permasalahan tersebut," katanya.
Mulyono pun menceritakan awal mula permasalahan tersebut. Masjid tersebut merupakan milik keluarga dari pemilik perusahaan otomotif (PO) Wahyu Putro. Sebelum dibangun sebuah masjid, tanah seluas 1.250 meter persegi itu adalah garasi bus.
"Selain sebagai garasi juga digunakan untuk bengkel dan roplak ban. Kemudian, karena pemiliknya pindah garasi itu pun sudah tidak ada," katanya.
Pada April 2011, lanjut Mulyono, pemilik PO Wahyu Putro membangun masjid itu. Pembangunan dengan nilai yang ditaksir mencapai Rp 800 juta itu selesai pada Oktober 2011 dan diresmikan.
"Pada tahun 2012 ada dari pihak bank yang datang dengan membawa fotokopi sertifikat. Dan memberitahukan bahwa lahan tersebut sudah menjadi agunan dengan nilai mencapai Rp 625 juta," terang Mulyono.
Baca Juga: Maling Gondol Sepeda di Masjid Surodinanggan, Pemilik Kaget Usai Salat Isya
Mengetahui hal itu, Mulyono pun kaget. Pasalnya, selama ini dirinya tidak mengetahui permasalahan itu. Tetapi, tiba-tiba ada yang datang dan memberitahukan bahwa tanah masjid telah menjadi agunan di bank.
"Saya datang ke pemilik lahan dan memberitahukan permasalahan ini. Dan katanya saya disuruh mengurus masjid saja, tidak perlu memikirkan masalah agunan bank," ucapnya.
Seiring berjalannya waktu, tiba-tiba ada petugas dari pihak bank yang datang dan memasang papan pengumuman bahwa tanah dan bangunan dalam pengawasan.
Kontributor : Ari Purnomo
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Ini Deretan Kesiapan Tol Semarang-Solo Sambut Lonjakan Pengguna Jalan Akhir Tahun
-
UMKM Malessa Tumbuh Pesat, Serap Tenaga Kerja dan Perluas Pasar
-
PKL Semarang Naik Kelas! Kini Punya Manajer Keuangan Canggih di Fitur Aplikasi Bank Raya
-
5 Mobil Bekas Rp50 Jutaan Terbaik 2025: Dari MPV Keluarga Sampai Sedan Nyaman
-
P! Coffee dan BRI Ajak Anak Muda Semarang Lari Bareng, Kenalkan Literasi Finansial