Chandra Iswinarno
Minggu, 03 November 2019 | 19:32 WIB
Penampakan Karoseri MAB di Demak Jawa Tengah. [Suara.com/Adam Iyasa]

SuaraJawaTengah.id - Proses perakitan (assembling) satu unit bus listrik Mobil Anak Bangsa (MAB) di Pabrik Karoseri Anak Bangsa (KAB) rupanya memiliki perbedaan yang mencolok dengan perusahan karoseri pada umumnya.

Perbedaaan itu sebagai nilai lebih dalam menyelesaikan pembuatan produk bus listrik yang lebih cepat, efisien dan murah dari sisi ongkos produksi dan hemat waktu.

Plan Manager KAB Taufiq Abdoellah menjelaskan nilai lebih tersebut kepada Suara.com, saat menyambangi pabrik KAB di Jalan Raya Demak-Kudus KM 5, Demak pada Sabtu (2/11/2019). Dia menyebut, semua perusahaan karoseri akan mencampur antara bagian 'dapur' dengan 'ruang tamu' karoseri.

"Di tempat kami dipisah, ini yang membedakan, sehingga tahap persiapan lebih matang sebelum masuk tahap proses selanjutnya," katanya.

Di pabrik KAB seluas 4,5 hektare terdapat delapan hanggar seukuran setengah lapangan bola. Masing-masing memiliki fungsi dalam pengerjaan unit bus listrik.

'Dapur' tersebut merupakan bagian gudang produksi yang semua material yang masuk dari pipa maupun plat besi akan dipotong-potong terlebih dahulu sesuai ukuran kebutuhan.

Sedangkan 'ruang tamu' merupakan tempat bagian chasis dan body akan dipertemukan dengan modul seperti bodi kiri, bodi kanan, atap, struktur depan dan belakang, dan lainnya.

"Ada di hanggar gudang produksi ada proses pemotongan, juga penekukan, pelubangan dan welding sebagai dapur. Jadi keluar gudang sudah dalam bentuk modul untuk diantar ke ruang tamu (hanggar chasis-body)," katanya.

Hanggar 'ruang tamu' juga dipisahkan kembali menjadi dua, untuk kebutuhan jalur bodi dan chasis, pada hanggar A yang ada di bagian depan pabrik untuk bus listrik ukuran 12 meter, dan hanggar B untuk bodi dan chasis bus ukuran 8 meter dan kebawah.

Baca Juga: Resmi Beroperasi, PT MAB Kebut Target Pemesanan Bus Listrik

"Lalu disambungkan masuk ke hanggar platform skit transfer, ketemu antara bodi dan struktur, tinggal pasang bodi kanan, depan dan atas, pasang flat bagasi, pasang pintu dan lainnya, sudah jadi bus, tinggal penyelesaian," jelasnya.

Hanggar Pabrik Karoseri Anak Bangsa (KAB) di Demak Jawa Tengah. [Suara.com/Adam Iyasa]

Proses penyelesaian (finishing) dimulai dengan proses pengecatan. Menurutnya ini juga tak kalah penting, dia menyebut sebagai bagian masalah utama (bottle neck) pada tahapan di semua perusahaan karoseri. Ruang pengecatan (paint shop) berbentuk kotak besar berwarna biru dengan semua ruang tertutup.

"Jadi kami punya dua ruang paint shop, akan dimasukan berbarengan, mana yang keluar lebih dahulu atau secara bersamaan," katanya.

Usai keluar dari ruang pengecatan akan masuk ke hanggar C untuk proses timming yaitu proses pemasangan interior dan eksterior. Di sini akan disesuaikan pintu-pintu, di-setting, termasuk pemasangan kaca, dashboard, dan lainnya.

Proses bus listrik sudah siap jadi itu akan kembali masuk ke platform skit, untuk dilakukan Final Assembling Inspection (FAI), dengan pengecekan underbody, speed test, break test, dan dilakukan tes kebocoran air.

"Kalau sudah OK, akan masuk post underbody coating untuk anti karat, setelah itu OK maka dilakukan sign off, unit dianggap selesai," tuturnya.

Load More