SuaraJawaTengah.id - Sejumlah pelajar asal Papua yang beberapa waktu lalu pulang ke provinsi di ujung timur Indonesia tersebut mengaku kecewa dengan ajakan kembali ke kampung halamannya saat terjadi gejolak diskriminasi beberapa waktu lalu.
Mereka yang terlanjur kecewa saat tiba di Papua, akhirnya kembali memutuskan balik ke Semarang untuk melanjutkan studinya di Kota Semarang. Hal tersebut disampaikan sejumlah warga Papua mendatangi wartawan di ruang pressroom Provinsi Jawa Tengah, Jumat (15/11/2019).
"Saya kecewa, termakan isu tidak aman di Semarang bagi warga Papua. Saya sempat pulang ke Papua," kata Anderson Natkime, pelajar asal Timika.
Dia bercerita, ajakan pulang ke Papua diperolehnya dari media sosial yang gencar memprovokasi warga Papua yang ada di perantauan. Apalagi saat dia melihat kejadian yang terjadi di Jawa Timur.
Baca Juga: Wamena Rusuh Lagi, Dipicu Hoaks Rasisme
"Sampai Timika, saya diterima sekolah di Timika tapi cuma tiga hari," kata pelajar kelas XII ini.
Hanya mengenyam tiga hari, Anderson mengaku memutuskan kembali ke Semarang lantaran terkendala kartu ujian kelulusan. Pihak sekolah di Semarang tidak bisa mengirim kartu ujian di sekolah barunya tersebut.
"Awalnya juga tidak pengin pulang, tapi melihat ada kawan yang pulang jadi ikutan. Dan benar ternyata kondisi di Timika masih aman saja," katanya.
Dia juga mengakui, jika kondisi keamanan warga Papua di Semarang maupun Jawa Tengah sebenarnya kondusif. Karenanya, dia memutuskan kembali ke Semarang.
"Saya akui saya termakan isu. Sebenarnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ucapnya.
Baca Juga: Polisi Sebut Kerusuhan di Wamena Dipicu Hoaks Rasisme
Hal sama juga diungkap Susan Marice, dia tahu betul jika kondisi di Semarang aman bagi warga Papua. Karenanya dia tidak memutuskan untuk pulang ke Papua.
"Orang tua juga kasih kabar di Papua aman-aman saja dan meminta saya tetap tinggal di Semarang sampai selesai sekolah," katanya.
Rekan Susan, Elis juga memutuskan tetap tinggal di Semarang. Sempat bimbang akan pulang karena keadaan sempat simpang siur, banyak ajakan provokatif untuk meninggalkan Semarang.
"Ya ada para teman dan kerabat yang lebih senior ngajak pulang, tapi saya enggak mau. Tetap ditinggal di Semarang," ucapnya.
Dia berharap, kepada semua warga Papau yang sedang menempuh pendidikan di Semarang atau di mana saja, untuk tetap fokus melanjutkan sampai benar-benar lulus.
"Sebetulnya saya senang di Semarang, warganya ramah seperti di Papua. Tapi usai lulus nanti saya tetap akan pulang ke Papua, mau bangun Papua lebih maju," kata pelajar SMA Bagimu Negeri Semarang.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna menerangkan, ada 107 warga Papua yang kembali ke Jawa Tengah.
"Dari total 217 warga yang pulang ke Papua, yang balik ke Semarang dan Jateng ada 107 warga," katanya.
Kontributor : Adam Iyasa
Berita Terkait
-
Rasisme, Wanita Texas Didakwa atas Kasus Menenggelamkan Gadis Muslim Berusia 3 Tahun
-
Kenali Tanda-Tanda Rasisme, Diduga Dilakukan RS Medistra Karena Larang Dokter Berhijab
-
Cerita Imigran di Inggris yang Mendapat Serangan Rasis: Kembalilah ke Negara Muslimmu!
-
Dibalik Dugaan Rasisme Hwang Hee-chan, Bos Como 1907 Sebut Gara-gara Kata Jackie Chan
-
Aksi Rasisme Netizen Rusak Citra Timnas Indonesia di Mata Dunia
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Jordi Onsu Terang-terangan Ngaku Temukan Ketenangan dalam Islam
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
Pilihan
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
-
Review DADOO: Nostalgia Game Ular Tangga yang Bisa Main Multiplayer Secara Online
-
Lucky Hakim Sebut Indramayu Daerah Termiskin & Bupatinya Terkaya di Jabar, Cek Faktanya
Terkini
-
Jelang Nataru, Polisi Batasi Operasional Truk di Jateng
-
Target 2045: Semarang Bangun Kota Tangguh Bencana dan Berdaya Saing Global
-
Semen Gresik Tebar Kebaikan, Bantu Pedagang Sayur Keliling di Rembang Tingkatkan Penghasilan
-
Ramai-ramai ke Rumah Jokowi, Calon Kepala Daerah Diminta Fokus pada Isu Mendasar dan Prioritas Lokal
-
BMKG Semarang Ingatkan Potensi Banjir Rob di Pantura Jawa Tengah pada Puncak Musim Hujan