SuaraJawaTengah.id - Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo yang juga Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo atau Rudy, menyebut ada banyak pihak yang mengintervensi pemilihan bakal calon (balon) dalam Pilkada Solo 2020.
Rudy mengatakan salah satunya soal rekomendasi yang akan diputuskan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
“Saya sebetulnya sudah enggak mau berkomentar karena terlalu banyak yang mengintervensi. Kami ingin memilih kepala daerah yang mau dan mampu melaksanakan apa yang jadi harapan masyarakat," kata Rudy seperti diberitakan Solopos.com - jaringan Suara.com, Senin (23/12/2019).
Hal itu disampaikan Rudy itu sekaligus untuk menanggapi pernyataan politikus PDIP Maruarar Sirait.
Baca Juga: Diwawancara 1,5 Jam Saat Fit and Proper Test, Gibran Pede Dapat Rekom PDIP
Ia kemudian tetap yakin pilihan DPC PDI Perjuangan Solo terhadap Achmad Purnomo-Teguh Prakosa sebagai pasangan bakal calon yang akan diusung di Pilkada Solo sudah tepat. DPC juga memiliki alasan untuk mengambil pilihan itu.
"Pilihan ke Pak Purnomo [Achmad Purnomo] dan Pak Teguh [Teguh Prakosa] kan sudah melalui mekanisme struktural partai sesuai aturan partai. Keduanya sudah lama di pemerintahan dan mengerti anggaran. Poinnya itu,” lanjut Rudy.
Rudy kemudian menyinggung sejumlah kader partai berlambang banteng yang nekat mendaftar sebagai balon wali kota dan wakil wali kota ke DPD PDIP Jateng. Ia menyebut kader tersebut tidak menghargai konstituen partai.
Alasannya, secara struktural, DPC PDIP Solo sudah mengajukan pasangan balon kepala daerah.
“Saya itu enggak alergi milenial, enggak pernah melarang. Tapi, apakah iya, partai yang sudah saya bangun dicabik-cabik? Dibenturkan antara yang muda dan yang tua?," kata dia.
"Jadi menurut saya, ibu ketum pasti bijak. Tidak akan sekadar mengeluarkan rekomendasi. Sebenarnya, tugas saya sudah selesai. Tugas membesarkan partai ini di Solo sudah saya lakukan. Perolehan suara bertambah, kursi [untuk PDIP] bertambah. Kalau tidak dihargai, ya, sudah,” Rudy menambahkan.
Baca Juga: Gibran Maju Pilkada Solo, Perludem: Wajar Dituding Praktik Dinasti Politik
Terkait adanya rumor sukarelawan yang ingin rekomendasi turun ke putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, Rudy kemudian menyebut suka atau tidak suka para sukarelawan yang bergerak berasal dari mesin pertai.
Berita Terkait
-
Soal Peluang PDIP Gabung Pemerintahan, Golkar: kalau Bersama-sama Alhamdulillah
-
Gibran Ikut Tren Lebaran di TikTok, Intip Momen Akrab Bareng Prabowo dan Keluarga
-
Setiap Anak Rp500 Ribu, Gibran Ajak Puluhan Anak Yatim Piatu Belanja Baju Lebaran: Biar Senang
-
Temui Jokowi dan Megawati, Gibran Sebut Didit Prabowo Jadi Sosok Pemersatu Bangsa
-
Profil Brillian Fairiandi: Sutradara Al Video Gibran Naik Unta Bak Paul Atreides
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
THR Lebaran 2025 Jadi Mimpi Buruk: Ratusan Pekerja Jateng Gigit Jari, Sritex Terseret!
-
10 April 2025, Saatnya Pemegang Saham Dapat Dividen Rp31,4 Triliun dari BBRI
-
Mudik Lebaran 2025: Pertamax Jadi Andalan Pemudik, Konsumsi Naik 77 Persen
-
Jawa Tengah Ketiban Durian Runtuh! Gubernur Luthfi Gandeng DPR RI untuk Kucuran Dana Pusat
-
Perajin Mutiara Asal Lombok Go International, Bukti Komitmen BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Atas Karya Lokal