SuaraJawaTengah.id - Setelah lama mangkrak, kini bekas Pabrik Gula (PG) Kalibagor yang terletak di Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas kembali difungsikan sebagai Pabrik Garmen milik PT Sansan Saudaratex Jaya sejak enam bulan lalu. Bangunan PG Kalibagor yang berdiri sejak 1839 tersebut diketahui merupakan peninggalan sisa-sisa kejayaan pabrik gula milik Belanda saat menjajah Indonesia.
Namun, pabrik gula tersebut sudah tidak difungsikan lagi sejak 20 tahunan yang lalu. Polemik pun sempat berkembang di masyarakat karena proses revitalisasi yang dilakukan pada sekitar empat tahun lalu membongkar cerobong asap yang sudah terdaftar sebagai benda cagar budaya. Akhirnya cerobong asap kembali dibangun seperti sedia kala untuk meredam polemik yang ada.
"Yang menaranya (cerobong asap kemarin ada masalah dengan purbakala, kemudian setelah jadi dari prosesnya empat tahun. Tujuan saya adalah, bahwa kalau di sini itu sukses, saya akan ajak lagi para investor untuk ramai-ramai pindah ke sini," kata Bupati Banyumas, Achmad Husein saat kunjungan ke pabrik tersebut, Selasa (7/1/2020).
Husein mengaku sudah temui sekitar 20 pengusaha garmen di Bandung, agar membuka usahanya di wilayah Kabupaten Banyumas. Ia sudah merencanakan membuat kawasan industri garmen agar dapat menyerap banyak tenaga kerja asal Banyumas.
Baca Juga: Bos BKPM Kesulitan Cari Produk Garmen Indonesia di Pasar Tanah Abang
"Kita punya lahan 40 hektare di Blok Ceti, Kecamatan Wangon. Tapi jika digabung dengan swasta ada 100 hektare jadi totalnya 140 hektare. Kita rencanakan akan buat kawasan industrial garmen. Diawali dahulu dari sini. Makanya itu saya pantau terus, kalau ada kesulitan atau apa akan saya bantu supaya bibit ini tumbuh dengan baik," lanjutnya.
Ia berujar, DED untuk kawasan industri garmen tersebut akan dilakukan pada akhir tahun ini. Harapannya, agar sesegera mungkin dapat terlaksana pengoperasian kawasan tersebut.
"Saya sudah bertemu dengan Kementerian Perindustrian, mereka siap mendukung. Apalagi ada rencana pembangunan tol yang berada di Cilacap itu. Pasti akan sangat menunjang rencana kami," ujarnya.
Pemkab Banyumas mengakui, masih harus melakukan pembebasan tanah untuk jalan masuk ke kawasan industri tersebut. Pihaknya memperkirakan mulai memasarkan pada tahun 2022.
"Kita harus menarik pasar dari Bandung dan Solo. Saya ini saja sudah empat tahun menawarkan kepada pengusaha. Kendalanya itu pada tidak mau, dengan alasan tanahnya mahal. Lalu mereka beranggapan bahwa orang Banyumas adalah pekerja priyayi tidak mau kerja di pabrik terus lambat. Tapi nyatanya? Saya buktikan itu tidak, mereka bisa bekerja," lanjutnya.
Baca Juga: Upah Buruh Garmen di Jabar Terus Naik, Bikin Pengusaha Korsel Galau
Husein mengakui kini sedang merancang perbup yang ditujukan untuk mempermudah para investor yang dapat menyerap tenaga kerja banyak di wilayah Kabupaten Banyumas.
Berita Terkait
-
Akankah Trump Gagalkan Pabrik Tesla di Meksiko? Nasib Gigafactory di Ujung Tanduk
-
Desak Tutup Pabrik Miras, Fraksi PKS: Banten Tempat Ulama Besar dan Santri
-
Apple Mau Investasi Pabrik Rp 157 Miliar di Bandung Demi Bisa Jualan iPhone 16 di RI
-
Belum Ada yang Teridentifikasi, RS Polri Kumpulkan Sampel Jenazah Korban Kebakaran Pabrik di Bekasi
-
Kebakaran Hebat Pabrik di Bekasi, Saksi Ceritakan Momen Mencekam: Teman Saya Jadi Korban
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Pemerintah Mau Hapus BPHTB Hingga Permudah Izin Pembangunan
-
Setelah Dihitung, Wamenhub Bilang Harga Tiket Pesawat Bisa Turun di Libur Nataru
-
Luhut Yakin Prabowo Bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%, Ini Strateginya
-
Teken Dealership Agreement Eksklusif, MAB Jadi Distributor Resmi Truk Yutong di Indonesia
-
Tol Balikpapan-Samarinda Sepi Peminat Meski Persingkat Waktu Menuju IKN, Apa Alasannya?
Terkini
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah pada 14-16 November 2024
-
Rahasia Sukses Pertashop: Pertamina Ungkap Strategi Peningkatan Pendapatan lewat NFR
-
BMKG Prakirakan Cuaca Berawan dan Kabut di Semarang Hari Ini, Masyarakat Diminta Waspada
-
Prabowo Dukung Cagub Jateng, Bawaslu Telusuri Potensi Pelanggaran Netralitas Presiden
-
Korupsi Pengurusan Tanah di Semarang: Mantan Lurah Sawah Besar Divonis Lebih Ringan dari Tuntutan Jaksa