Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Selasa, 28 Januari 2020 | 16:23 WIB
Wakil Direktur Umum dan Keuangan, dr Yunita Diah S, bersama Wakil Direktur Pelayanan dan Kerjasama, RS Margono Soekarjo Purwokerto, dr Moh Targib Alatas, SpBS, dan Kepala Dinkes Kabupaten Banyumas, Sadiyanto (dari kanan ke kiri) menjelaskan kepada awak media terkait isu yang beredar di media sosial tentang Virus Corona di RS Margono Soekarjo Purwokerto, Selasa (28/1/2020). [Suara.com/Anang Firmansyah]

SuaraJawaTengah.id - Satu dari dua dari WNA China yang menderita sakit batuk, pilek dan lemas di Rumah Sakit (RS) Margono Soekarjo Purwokerto masih dirawat di ruang isolasi.

Wakil Direktur Pelayanan dan Kerjasama RS Margono Soekarjo Purwokerto Targib Alatas mengemukakan, WNA tersebut hingga saat ini masih diawasi ketat oleh petugas RS.

"Pasien yang pertama sudah dipastikan negatif. Lalu pasien kedua yang baru masuk kemarin hampir bisa dikatakan 90 persen negatif. Tapi kita masih tetap memperlakukan dia dalam pengawasan yang ketat karena masih menunjukkan tanda-tanda infeksi virus," kata dr Targib saat konferensi pers di RS setempat pada Selasa (28/1/2020).

Ia mengatakan, satu pasien pertama yang dirujuk dari Puskesmas Purwokerto Selatan dengan diagnosa diduga terinfeksi Virus Corona tidak terbukti secara klinis usai menjalani perawatan seduai prosedur. Namun, Targib tidak mau menjelaskan kepada media diagnosa yang diderita pasien dengan alasan kode etik.

Baca Juga: Warga China Terduga Corona di RS Hasan Sadikin Bandung Membaik

"Gejala yang ditimbulkan sama, panas tapi tidak ada batuk, dan sesak juga. Jadi pasien yang satu ini sudah dipindahkan ke ruang biasa karena sudah membaik," jelasnya.

Sedangkan untuk pasien kedua yang dirujuk dari Dinkes dan KKP kelas 2 Kabupaten Cilacap, Targib menjelaskan hingga kini masih berada di ruang isolasi.

"Kita sudah mengirimkan sampel darah untuk pasien kedua ini ke Kemenkes. Karena kita kan belum tahu pasti virusnya ini apa, masih meragukan. Kita tunggu sampai terbukti dia tidak terkontaminasi Virus Corona baru bisa kita pindahkan dari ruang isolasi," jelasnya.

Lebih lanjut, Targib mengatakan dengan beredarnya isu liar di media sosial terkait Virus Corona, dokter yang menangani pasien tersebut sampai stres dan tidak bisa tidur.

"Kita menyiagakan tiga sampai lima orang setiap harinya dari dokter paru, dokter anestesi dan dokter dengan penyakit terkait untuk standby," lanjutnya.

Baca Juga: Wabah Virus Corona, Ibu Hamil 9 Bulan Minta Dievakuasi dari China

Sedangkan untuk ruang isolasi yang ada di RS Margono Soekarjo, ada empat ruangan untuk yang terjangkit infeksi khusus.

Load More