SuaraJawaTengah.id - Dosen Universitas Negeri Semarang (Unnes) Sucipto Hadi Purnomi dinonaktifkan secara tiba-tiba karena dianggap menyebarkan ujaran kebencian terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Kasus tersebut diduga buntut dari kesaksian Sucipto pada kasus dugaan plagiasi disertasi Rektor Unnes Fathur Rokhman yang sedang memasuki babak akhir di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.
Pembebasan tugas yang mulai berlaku 12 Februari 2020 itu bertujuan untuk memperlancar proses pemeriksaan terhadap yang bersangkutan hingga ada keputusan tetap.
"Ini buntut dari pemeriksaan pada Febuari lalu karena kehadiran saya sebagai saksi terlapor di Polda terkait dugaan plagiasi disertasi yang dilakukan oleh rektor Unnes," jelasnya saat dihubungi Suara.com, Senin (17/2/2020).
Sucipto mengatakan, kasus yang menjeratnya terasa aneh. Ia membuat status di halaman Facebook 10 Juni 2019 namun baru dikasuskan sekarang. Apalagi, lanjutnya, saat itu memang banyak juga media-media yang sedang ramai memberitakan kedekatan Jokowi dengan Jan Ethes.
Baca Juga: Nasib Terkini Dosen Unnes Penghina Jokowi saat Lawan Prabowo
"Pada saat lebaran, media juga rame memberitakan kedekatan antara presiden dengan Jan Ethes cucunya. Maka kalau diparafrasekan kira-kira begini. Anak saya semuanya belum bekerja. Karenanya lebaran selalu menjadi momen untuk menghadilkan uang dari angpao. Namun dilebaran kemarin perolehan angpao lebih sedikit karena waktu habis di jalan. Nah itu sebenarnya kalimat satire," katanya.
Ia berharap, permasalahan ini bisa diselesaikan secara akademik. Sucipto akan senang jika kampus bisa memfasilitasi untuk berdebat soal kasus yang menjeratnya. Namun, ia akan tetap mengikuti bagaimana aturan yang diatur oleh kepegawaian.
"Menyangkut produk-produk yang bisa diperdebatkan secara akademik, tentu saya senang untuk mendapatkan pengadilan secara akademik," paparnya.
Ditanya soal keluarganya, saat ini anak dan istrinya malah bangga dan memberi dukungan kepada Sucipto agar terus berjuang karena apa yang menjeratnya bukanlah kasus kriminal atau asusila. Untuk itu, ia merasa perjuangan yang sedang ditempuhnya semakin ringan karena mendapat dukungan dari orang-orang terdekatnya.
"Justru anak dan istri saya merasa bangga. Saat ini mereka enjoy-enjoy saja," paparnya.
Baca Juga: Cuitan Kocak Kaesang Tanggapi Penghina Jokowi di Twitter, Nomor 3 Cerdas!
Seperti diketahui, Sucipto akan menerbitkan sebuah buku yang berjudul "Menjerat Plagiat" yang akan menjadi semacam dokumen historis sekaligus panduan praktis bagaimana menghindari dari jerat-jerat plagiat di dunia akademik.
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Kasus Pelajar Tertembak di Semarang, Ketua IPW: Berawal Tawuran Dua Geng Motor
-
Tragedi Simongan: Siswa SMK Tewas Terkena Peluru Nyasar Saat Polisi Lerai Tawuran?
-
Misteri Kematian Siswa SMK di Semarang: Diduga Ada Luka Tembak, 2 Saksi Menghilang
-
Kalahkan Persik, PSIS Semarang Diguyur Bonus 200 Juta!
-
Menteri Perdagangan dan Dirut Pertamina Patra Niaga Tinjau SPBU Sleman yang Disegel