SuaraJawaTengah.id - Tangan bayi balita bernama Tsamara Khumaira Maritza membengkak akibat infeksi yang disebabkan kutu pinjal atau kutu kucing. Tangan bayi berusia 11 bulan itu terancam diamputasi lantaran infeksi yang ditakutkan bakal merambat ke bagian tubuh lain.
Tsmara merupakan anak kedua Etik Susilowati, 29, warga Dukuh Dayu, RT 17/RW 05, Desa Jatitengah, Sukodono, Sragen.
“Sejak periksa pertama pada 2 Januari, setiap pekan saya harus membawa Maira (nama panggilan Tsamara) kontrol ke RSUD dr. Moewardi Solo,” ujar Etik saat ditemui Solopos.com--jaringan Suara.com di rumahnya, Sabtu (7/3/2020).
"Terakhir, kami datang ke rumah sakit pada Selasa [3/3/2020]. Saat itu dokter menyarankan telapak tangan anak saya diamputasi untuk mencegah pembengkakan ke bagian lain,” katanya lagi.
Mendengar penjelasan dokter itu, perasaan Etik hancur tidak karuan. Dia tidak bisa membayangkan buah hatinya yang masih mungil itu harus kehilangan telapak tangan. Dia masih berharap putrinya bisa sembuh tanpa melalui proses amputasi.
Kisah pilu yang dialami Tsamara bermula saat ia masih berusia empat bulan. Pada saat itu, Etik bermaksud memasak di dapur. Ia lalu meletakkan sang anak di atas dipan tak jauh dari dapur.
Saat asyik memasak, Etik dikejutkan tangisan putrinya itu. Seekor pinjal alias kutu kucing menggigit kulit pada jari manis lengan kanan bayi asal Sragen itu. Gigitan kutu pinjal membuat jari manis Maira bentol.
“Saya lalu mengoleskan minyak telon ke jari itu. Saya kira, bentol itu segera kempes. Namun, hampir dua bulan bentol itu tak kunjung kempes,” ucap Etik.
Etik sempat membawa Maira ke Puskesmas Sukodono. Dari puskesmas, ia dikasih salep hingga ke RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.
Baca Juga: Mayat Bertato Burung Hantu, Ketum XTC: Almarhumah Bukan Anggota
Maira juga sempat dirujuk ke RS Amal Sehat Sragen. “Di Amal Sehat disarankan untuk uji lab. Anak saya harus mondok empat hari. Hasilnya, jari anak saya mengalami peradangan,” terang Etik.
Tak Ditanggung BPJS
Merasa tidak ada perkembangan positif, Etik lalu membawa anaknya ke RSUD dr. Moewardi Solo. Maira sempat mondok beberapa hari di RSUD dr. Moewardi Solo.
Setiap pekan, ia juga diminta menjalani kontrol kesehatan. Tapi, usaha untuk menyebuhkan Maira itu belum membuahkan hasil.
Jari manis Maira kini justru membengkak hingga seukuran pergelangan tangannya. Pembengkakan itu juga merembet ke pangkal jari kelingking, jari tengah dan sebagian telapak tangan.
“Supaya bengkaknya tidak merembet ke mana-mana, dokter menyarankan diamputasi. Saya harap itu jadi keputusan terakhir. Saya masih ingin berusaha untuk menyebuhkan anak saya tanpa amputasi,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Tendang Siswa hingga Tewas, Guru Silat di Sragen Divonis Bebas
-
Minggat Sepekan karena HP Disita, Siswi SMA Zahra Ngeluh Lapar ke Ortunya
-
Wanita Teman Bersetubuh Pejabat Kominfo di Mobil Ternyata Pegawai Honorer
-
PNS yang Tepergok Bersetubuh dalam Mobil di Mal Ternyata Pejabat Kominfo
-
Tepergok Bersetubuh dalam Mobil di Parkiran Mal, PNS Tabrak Satpam
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Transformasi Berkelanjutan, BRI Catat Kinerja Gemilang dan Dukung Program Prioritas Nasional 2025
-
Revolusi Anti-Rob: Jateng Gunakan Pompa Tenaga Surya, Hemat Biaya Operasional hingga Jutaan Rupiah
-
Waspada! Malam Tahun Baru di Jateng Selatan Diwarnai Hujan dan Gelombang Tinggi
-
BRI Blora Gelar Khitan Massal, Meriahkan HUT ke-130 dengan Bakti Sosial
-
Mobilio vs Ertiga Bekas di Bawah Rp150 Juta: 7 Pertimbangan Penting Sebelum Membeli