SuaraJawaTengah.id - Pemerintah Kota Magelang menghentikan surat menyurat pakai kertas dalam administrasi pemerintahan. Hal ini untuk mengurangi penyebaran virus corona.
Kepala Subbagian Tata Usaha Pimpinan, Staf Ahli dan Kepegawaian, Sekretaris Daerah Pemkot Magelang Hety Kusumawati mengatakan fisik surat dalam surat menyurat pemerintahan saat ini tidak perlu dikirimkan ke Tata Usaha Sekda Kota Magelang. Akan tetapi, katanya, pengiriman melalui surat elektronik maupun layanan pesan dengan nomor Whatapp yang sudah ditentukan.
"Ketentuan ini kami berlakukan sampai dengan 31 Maret 2020. Selanjutnya akan dievaluasi dan ditentukan lagi paling lambat 1 April 2020,” kata dia dalam keterangan tertulis di Magelang, Selasa (17/3/2020).
Dia menjelaskan TU setda merupakan tempat bermuara surat menyurat kepada dan dari pimpinan daerah. Surat menyurat itu, meliputi surat, undangan, nota dinas hingga laporan-laporan yang ditujukan untuk pimpinan daerah.
"Ini juga sekaligus upaya kita untuk mengurangi penggunaan kertas," katanya.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito telah melakukan rapat koordinasi dengan jajarannya di Pendopo Pengabdian Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Minggu (15/3) malam, guna menyikapi kondisi di Kota Magelang terkait dengan virus corona.
Terkait dengan hasil rakor tersebut, ia antara lain menyampaikan bahwa aparatur sipil negara di lingkungan pemkot setempat tetap melaksanakan tugas sebagaimana mestinya. Hanya saja, katanya, presensi tidak menggunakan mesin sidik jari (finger-print) mulai 16-23 Maret 2020, sedangkan upacara dan apel pagi ditiadakan untuk sementara waktu.
"Saya minta kepala OPD bertanggung jawab untuk menjaga kedisiplinan dan ketertiban dalam pelaksanaannya," kata Sigit.
Ia mengimbau masyarakat dan ASN menghindari kerumunan massa dan tidak bepergian ke luar daerah, termasuk kunjungan kerja dan penerimaan kunjungan kerja untuk sementara waktu dibatalkan. Ia juga mengajak ASN berperilaku hidup bersih dan sehat di rumah maupun di kantor, serta melakukan olahraga secukupnya.
Baca Juga: Gawat! Kasus Corona Covid-19 di Dunia Sudah Lebih Parah daripada di China
"Begitu juga dengan para pemangku wilayah (camat dan lurah) diimbau agar dapat menggerakkan masyarakatnya untuk senantiasa berperilaku hidup bersih dan sehat. Saya mengajak masyarakat untuk menyikapi pandemi virus ini dengan bijak, tetap waspada, tidak berlebihan, dan tidak menyebarkan berita hoaks terkait COVID-19," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025