SuaraJawaTengah.id - Seorang pasien berstatus pasien dalam pengawasan atau PDP virus corona meninggal dunia di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus, Jawa Tengah. Dia adalah warga Jepara.
Pasien PDP virus corona itu meninggal sebelum menjalani tes sampel swap tenggorokan untuk memastikan positif Corona Virus Disease (COVID-19) atau tidak.
Juru Bicara Pencegahan dan Pengendalian Penyakit COVID-19 Kabupaten Kudus Andini Aridewi membenarkan bahwa ada salah satu pasien berstatus PDP di RS Mardi Rahayu meninggal dua pada hari ini.
Ia menjelaskan bahwa keadaan pasien ketika tiba di rumah sakit, Minggu (22/3) malam, dalam kondisi yang buruk karena memiliki penyakit penyerta, mulai dari penyakit kencing manis, hipertensi, hingga jantung.
"Meninggalnya karena terpapar COVID-19 atau penyakit penyerta yang lain, memang masih belum bisa dipastikan," kata Andini Aridewi di Kudus, Senin malam.
Ia mengungkapkan bahwa pihak rumah sakit belum melakukan tes sampel swap tenggorokan karena belum tersedia alat VTM (viral transport media) atau pengangkut sampel spesimen untuk dikirim ke laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Karena masuk ke rumah sakit tercatat PDP, kata dia, pemulasaran jenazahnya tetap memakai standar terpapar COVID-19.
Hal itu, kata Andini Aridewi, demi menghindari ketika pasien ternyata memang positif COVID-19 meskipun kenyataannya hingga sekarang belum bisa dipastikan penyebab kematiannya apakah karena penyakit penyerta atau virus tersebut.
Pasien asal Jepara tersebut, lanjut dia, berusia 65 tahun dan pernah ke Jakarta, kemudian mengeluh sesak napas. Setelah dilakukan pemeriksaan, terdapat penyakit diabetes melitus, hipertensi, dan jantung.
Atas kematiannya itu, sudah diinformasikan kepada pihak Pemkab Jepara agar dilakukan penelusuran kontak pasien dengan orang lain.
Baca Juga: Pasien Positif Virus Corona Tersebar di 19 Kelurahan Surabaya
"Penelusuran kontak terhadap PDP tidak hanya disebabkan karena pasiennya meninggal, tetapi kondisi orang PDP yang masih hidup sekalipun tetap harus dilakukan penelusuran sebagai antisipasi kemungkinan adanya yang membawa virus tersebut," ujarnya.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, tercatat ada 13 orang yang berstatus PDP yang dirawat di tiga rumah sakit di Kabupaten Kudus, yakni di RSUD Loekmono Hadi, RS Mardi Rahayu, dan RS Aisyiyah. Dari pasien berstatus PDP sebanyak 13 orang, sebanyak tujuh orang di antaranya berasal dari Kudus dan enam orang dari daerah lain.
Pasien berstatus PDP dari dalam wilayah Kudus sebanyak empat orang dirawat di RSUD Loekmonohadi Kudus dan tiga pasien dirawat di RS Aisyiyah Kudus, sedangkan pasien dari daerah lain tercatat ada enam pasien, meliputi empat orang dirawat di RSUD Kudus dan dua orang di RS Mardi Rahayu Kudus. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Lelang on The Street, BRI Sapa Warga di CFD Blora, Kenalkan Peluang Investasi dan Kemudahan BRImo
-
La Suntu Tastio: Layanan Digital BRI Membuat Pengelolaan Keuangan Usaha Jadi lebih Praktis
-
Kolaborasi Lintas Budaya, BRI dan PSMTI Jawa Tengah Gelar Pengajian Kebangsaan di MAJT Semarang
-
Konektivitas Aceh Pulih, Kementerian PU Janjikan Jembatan Permanen
-
Urat Nadi Aceh Pulih! Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Mobilitas Kembali Normal