Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 06 April 2020 | 00:04 WIB
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo saat ditemui di kantornya. [Suara.com/Ari Purnomo]

SuaraJawaTengah.id - Seorang pemudik mengamuk saat petugas Bhabinkamtibmas, Bhabinsa dan Satlinmas Kota Solo, Jawa Tengah, melakukan pendataan. Peristiwa itu terekam video dan viral di media sosial dalam dua hari terakhir.

Pemudik perempuan asal Jakarta itu menolak didata petugas. Ia lantas memaki sehingga harus ditenangkan. Insiden itu diketahui terjadi di Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo.

Lurah Sondakan Prasetyo Utomo membenarkan kejadian itu. Menurutnya, video direkam pada, Senin (30/3/2020) lalu.

"Kami mendata ke rumah itu berdasarkan laporan warga sekitar. Ia tiba di Solo pada Sabtu (28/3/2020). Pendataan dilakukan agar kami mendapat data pemudik yang pulang kampung ke Solo," kata dia dikutip dari Solopos.comjaringan Suara.com—, Minggu (5/4/2020).

Baca Juga: F1 2020 Diminta Dibatalkan, Ramalan Bill Gates soal Corona Tepat

Prasetyo menyampaikan pemudik tersebut ber-KTP Solo namun sudah lama tinggal di Jakarta.

Sebagai pemudik yang datang dari zona merah, pendataan merupakan kewajiban sesuai prosedur yang ditetapkan Pemkot Solo.

"Mungkin karena salah paham. Dia terganggu dengan prosedur tersebut. Kami sudah mediasi dengan dia, beserta warga sekitar," jelasnya.

Surat Pernyataan

Prasetyo mengatakan pemudik itu sudah meminta maaf dan bersedia menjalani karantina mandiri dengan menandatangani surat pernyataan.

Baca Juga: Amir Khan Ikut Meyakini Virus Corona Ada Kaitan dengan Konspirasi 5G

Pemantauan pemudik sebagai kewaspadaan penularan virus Corona mengandalkan RT/RW sebagai ujung tombak. Sedangkan puskesmas memantau kondisi kesehatan para pemudik via video call.

Load More