SuaraJawaTengah.id - Seorang pemudik mengamuk saat petugas Bhabinkamtibmas, Bhabinsa dan Satlinmas Kota Solo, Jawa Tengah, melakukan pendataan. Peristiwa itu terekam video dan viral di media sosial dalam dua hari terakhir.
Pemudik perempuan asal Jakarta itu menolak didata petugas. Ia lantas memaki sehingga harus ditenangkan. Insiden itu diketahui terjadi di Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo.
Lurah Sondakan Prasetyo Utomo membenarkan kejadian itu. Menurutnya, video direkam pada, Senin (30/3/2020) lalu.
"Kami mendata ke rumah itu berdasarkan laporan warga sekitar. Ia tiba di Solo pada Sabtu (28/3/2020). Pendataan dilakukan agar kami mendapat data pemudik yang pulang kampung ke Solo," kata dia dikutip dari Solopos.com—jaringan Suara.com—, Minggu (5/4/2020).
Prasetyo menyampaikan pemudik tersebut ber-KTP Solo namun sudah lama tinggal di Jakarta.
Sebagai pemudik yang datang dari zona merah, pendataan merupakan kewajiban sesuai prosedur yang ditetapkan Pemkot Solo.
"Mungkin karena salah paham. Dia terganggu dengan prosedur tersebut. Kami sudah mediasi dengan dia, beserta warga sekitar," jelasnya.
Surat Pernyataan
Prasetyo mengatakan pemudik itu sudah meminta maaf dan bersedia menjalani karantina mandiri dengan menandatangani surat pernyataan.
Baca Juga: F1 2020 Diminta Dibatalkan, Ramalan Bill Gates soal Corona Tepat
Pemantauan pemudik sebagai kewaspadaan penularan virus Corona mengandalkan RT/RW sebagai ujung tombak. Sedangkan puskesmas memantau kondisi kesehatan para pemudik via video call.
Persebaran Virus Corona
Sikap seorang pemudik itu pun disayangkan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo. Menurutnya pendataan dilakukan untuk memutus rantai persebaran virus Corona Covid-19.
Dia meminta pemudik kooperatif dan menjalani setiap prosedur termasuk pendataan yang sudah ditetapkan Pemkot Solo.
"Orang itu marah-marah di depan petugas yang sudah berjuang di garda terdepan. Bukan contoh yang baik. Kalau tidak mau diatur, ya jangan pulang ke Solo," tegas Rudy.
Rudy menmabahkan bagi pemudik yang siap dan sanggup karantina mandiri, mereka tidak akan dimasukkan rumah karantina.
Berita Terkait
-
Sempat Ramai, Keluarga Bantah Alm. Dokter Maas Meninggal Karena Covid-19
-
Karantina Mandiri COVID-19, Jalan Swadaya Manggarai Ditutup Warga!
-
Pertama Kali, Yurianto Jubir Covid-19 Tampil Pakai Masker Saat Jumpa Pers
-
Termotivasi Bertemu Valentino Rossi, Nenek 102 Tahun Sembuh dari Corona
-
Ruam Pada Kulit Jadi Gejala Lain Corona Covid-19, Bagaimana Penjelasannya?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota