SuaraJawaTengah.id - Polemik surat edaran peniadaan ibadah Salat Tarawih dan Salat Idul Fitri saat Ramadan di tengah pandemi Virus Corona di masjid oleh Kementrian Agama Republik Indonesia menuai pro-kontra.
Hingga hari ini, dua ormas Islam terbesar di Indonesia menyatakan belum sepakat dengan keputusan tersebut.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah Ahmad Darojo mengatakan, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah sampai saat ini belum menyepakati peniadaan Salat Idul Fitri dan Salat Tarawih.
"Sampai saat ini kita memang belum satu suara terkait surat edaran tersebut. Selain itu NU dan Muhammadiyah juga terdapat sedikit perbedaan," jelasnya setelah menghadiri rapat Koordinasi di kediaman Gubernur Jawa Tengah pada Selasa (7/4/2020).
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Salat Tarawih dan Salat Id Dilaksanakan Seperti Biasa?
Ia menambahkan, antara dua ormas tersebut ada yang berpendapat, jika Salat Idul Fitri dilaksanakan di rumah maka tidak bisa menyampaikan syiar agama Islam.
"Memang terdapat beberapa perbedaan di antaranya soal tradisi Salat Idul Fitri bisa hilang. Dari rapat koordinasi tadi masih tarik ulur terkait peniadaan Salat Idul Fitri dan Tarawih," katanya.
Lantaran itu, ke depannya, dua ormas tersebut akan dipertemukan kembali untuk membahas regulasi menghadapi Virus Corona pada 10 hari mendatang.
"Ya sudah wajar jika beda pendapat. Untuk itu kita akan pertemukan lagi. Kita sangat memahami perbedaan pandangan antara Muhammadiyah dan NU," ujarnya.
Kontributor : Dafi Yusuf
Baca Juga: Panduan Beribadah di Tengah Corona, Edaran Kemenag: Salat Tarawih di Rumah
Berita Terkait
-
Dikenang Presiden Prabowo, Ini Sosok Guru Muhammadiyah yang Jadi Panglima TNI Pertama
-
Pemerintah Saudi Sambut Positif Pembentukan Badan Penyelenggara Haji
-
Kekayaan Menteri Agama Nasaruddin Umar, Laporkan Tas Gratifikasi ke KPK
-
Bank Panin Dubai Syariah Gandeng PP Muhammadiyah, 'Mobil Kemanusiaan' Jadi Langkah Awal
-
Menag Bahas Haji & Umrah, Prabowo Segera Kunjungi Arab Saudi
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Apa Itu Swiss Stage di M6 Mobile Legends? Begini Sistem dan Eliminasinya
-
Bagaimana Jika Bumi Tidak Memiliki Atmosfer?
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
Terkini
-
Ahmad Luthfi-Taj Yasin Menang, Partai Golkar Jateng: Kerja Keras Seluruh Elemen
-
Waspada! Semarang Berpotensi Hadapi Hujan Lebat dan Angin Kencang Selama Sepekan ke Depan
-
Akademisi UIN Walisongo Soroti Praktik Politik Uang dan Lemahnya Peran Bawaslu di Pilkada 2024
-
Misteri Tewasnya Siswa SMK di Semarang: Polisi Bongkar Makam untuk Ungkap Fakta!
-
Hasil Sementara Pilkada Kendal: Tika-Benny Unggul Signifikan, Ajak Rival Bersatu